Kritik Suporter Netizen di Luar Nalar saat PSIS Under Perform, Junianto: Itu Online Abuse Kekerasan Dunia Maya

- 21 Januari 2022, 08:24 WIB
Wahai Suporter Netizen Jangan Kritik di Luar Nalar Saat PSIS Under Perform, Junianto: Itu Online Abuse, Kekerasan Dunia Maya
Wahai Suporter Netizen Jangan Kritik di Luar Nalar Saat PSIS Under Perform, Junianto: Itu Online Abuse, Kekerasan Dunia Maya /Dok. PSIS Semarang

PORTAL JEPARA - Wahai suporter dan netizen jangan kritik di luar nalar saat PSIS Semarang under perform. Itu bagian dari online abuse.

Komisaris PSIS Semarang sebut kritik di luar nalar disebut juga dengan online abuse atau kejahatan dunia maya.

Terutama saat PSIS Semarang tampil under perform, maka banyak suporter dan netizen beri kritik yang kerap di luar nalar atau online abuse.

Baca Juga: Avril Lavigne Pastikan Hadir dalam When We Were Young Festival

Kritik di luar nalar banyak membanjiri lini masa sosial media baik di kolom komentar maupun pesan langsung. Biasanya ramai di kolom komentar medsos.

Kritik di luar nalar atau online abuse yang menyerang PSIS Semarang, ada minta jual pemain, salah beli pemain, ganti pelatih, sampai bullying body shaming.

Komisaris PSIS Semarang, Junianto menyoroti tindakan online abuse yang marak terjadi saat PSSI tampil under perform.

Baca Juga: Spesial Twibbon Orang Sunda 2022, Lengkap dengan Link Download Gratis dan Cara Pasang

“Saya sangat setuju kritik atau istilah jawanya maido karena itu dinamika suatu klub sepak bola sebagai checks and balance.

Namun, saat ini kritik yang disampaikan suporter dan netizen sudah masuk di luar nalar, dengan lontaran-lontaran yang kurang sedap dan terus dilakukan berulang-ulang.

Imbasnya, kritik jadi di luar konteks, dan turut mempengaruhi psikologis dari pemain dan official akibat yang disampaikan di luar nalar.

Baca Juga: Sinopsis Love Story the Series 21 Januari 2022: Gawat! Konflik Argadana dan Wilantara Semakin Memanas

"Tapi kalau sampai keterlaluan dan bahkan mempengaruhi psikologi atlet atau pemain juga bisa dianggap sebagai sebuah kejahatan di dunia maya atau istilahnya online abuse. Dan itu saya sangat tidak setuju,” katanya.

Karenanya, Junianto menyayangkan bahwa kejadian online abuse selama ini dibiarkan berulang dan dianggap sebagai sebuah hal yang cukup wajar.

“Tindakan online abuse jangan sampai jadi hal yang diwajarkan. Apalagi kalau sampai terus menyerang personal pemain, official, atau siapa pun itu," katanya.

Baca Juga: Lirik Lagu Do Ya Wanna Taste It Opening Serial Peacemaker oleh Wig Wam

"Kritik atau maido dengan hal yang membangun. Support atau dukungan dari suporter itu sangat dibutuhkan oleh adek-adek pemain,” imbuhnya.

Junianto juga mencotohkan sebelumnya ada beberapa atlet bulutangkis di Indonesia yang menjadi dampak online abuse karena performanya turun dan menyerang hingga bentuk tubuh sang atlet.

“Sebelumnya ada juga kan, atlet bulutangkis kita performanya turun dan warganet menyerang bentuk tubuh, menyerang melalui kata-kata tidak pantas kepada atlet. Itu hal yang tidak benar,” katanya.

Pihaknya mengajak semua suporter, netizen dan para pecinta PSIS Semarang untuk bisa menahan kritik tidak wajar atau online abuse.

"Karena kritik atau maido itu bukti kecintaan dan peduli pada PSIS Semarang, dan kami terbuka dengan kritik membangun," katanya.***

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah