Perang Rusia Serang Target Baru di Ukraina, Kiev Bisa Rata Tanah, Jika AS Kirim Rudal Jarak Jauh

7 Juni 2022, 09:23 WIB
Rusia Serang Target Baru di Ukraina, Kiev Bisa Rata Tanah, Jika AS Kirim Rudal Jarak Jauh /Reuters

PORTAL JEPARA - Rusia akan serang beberapa target baru di Ukraina jika AS berkeras kirim rudal jarak jauh.

Vladimir Putin memerintahkan angkatan militernya untuk besiap menyerang target baru di Ukraina.

Seiring dengan ngototnya Joe Biden jika AS akan kirim rudal jarak jauh untuk membantu pertahanan Ukraina.

Baca Juga: Sinopsis, Pemain Film The Secret Suster Ngesot di ANTV, Raffi Ahmad Bantu Nagita Slavina Celaki Tyas Mirasih

Rusia merespon, rudal jarak jauh AS hanya akan memperparah perang di Ukraina, beberapa target baru akan jadi sasaran Morkow berikutnya.

Tak terkecuali Kiev, meski Putin tidak menyatakan jelas target apa saja yang akan menjadi sasaran barunya.

"Jika rudal-rudal itu diserahkan (ke Kiev), kami akan menarik kesimpulan yang sesuai, dan mengerahkan senjata kami untuk menyerang target-target yang belum pernah kami sasar sebelumnya," kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara dengan televisi Rossiya-1, Minggu 5 Juni 2022, melansi Antara.

Baca Juga: Lirik Lagu Ojo Dibandingke, Denny Caknan feat Abah Lala

Putin juga memastikan, jika rudal AS tiba di Ukraina maka konflik perang akan lebih panjang.

Dua kekuatan yang memiliki sistem pertahanan yang sama, justru memperparah perang di Ukraina.

Putin dalam percakapan via telepon dengan sejumlah pemimpin Eropa pada 28 Mei 2022, menyatakan pengiriman pasokan senjata hanya semakin mengacaukan situasi dan memperburuk krisis kemanusiaan di Ukraina.

Baca Juga: Lirik Lagu Terhukum Rindu, Andika Mahesa: Sebuah Lagu Persembahan Untuk Putra Siregar

Sebelumya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa (31/5) mengumumkan negaranya akan memasok Ukraina dengan sistem roket canggih yang diminta Kiev.

Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Ukraina juga mengumumkan negara itu menerima sistem rudal antikapal Harpoon dari Denmark, Inggris, dan Belanda untuk pertahanan di Laut Hitam, sementara negara lain juga akan memasok alat pertahanan dalam waktu dekat.***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler