Network
PORTAL JEPARA - Militer NATO pimpinan AS telah hengkang dari Afganistan. Rusia punya kans untuk masuk kembali ke Afganistan jika situasi memburuk dengan peningkatan militer Taliban.
Hal ini dikarenakan ribuan tentara Afganistan yang melarikan diri menuju Tajikistan yang merupakan blok sekutu daru Rusia. Rusia sendiri punya pangkalan militer di Tajikistan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Rabu 7 Juli 2021, bahwa situasi di Afghanistan memiliki kecenderungan untuk memburuk dengan cepat dan mengatakan Moskow siap untuk membela sekutu regionalnya jika diperlukan, dilaporkan Reuters.
Baca Juga: Wartawan Palestina Bingung Siapa Lawan dan Kawan, Ditangkapi Saat Liput Protes di Markas Presiden
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin 5 Juli 2021, mengatakan kepada Emomali Rakhmon, presiden Tajikistan, bahwa Moskow akan membantu bekas republik Soviet yang miskin itu menghadapi dampak dari keluarnya NATO dari negara tetangga Afghanistan jika diperlukan.
Rakhmon telah memerintahkan mobilisasi 20.000 tentara cadangan untuk memperkuat perbatasan negaranya dengan Afghanistan setelah lebih dari 1.000 personel keamanan Afghanistan melarikan diri melintasi perbatasan sebagai tanggapan atas kemajuan gerilyawan Taliban.
Lavrov, berbicara pada hari Rabu selama kunjungan ke Laos, mengatakan Rusia siap untuk menggunakan pangkalan militernya di Tajikistan, salah satu yang terbesar di luar negeri, untuk memastikan keamanan sekutunya di kawasan itu, bagian dari bekas Uni Soviet dan daerah di mana Moskow mencoba untuk mempertahankan pengaruh.
Baca Juga: Ribuan Tentara Afghanistan Melarikan Diri ke Tajiksitan Usai Diserang Taliban, Pasukan AS ke Mana?
"Kami mengamati dengan cermat apa yang terjadi di Afghanistan di mana situasinya cenderung memburuk dengan cepat termasuk dengan latar belakang keluarnya pasukan Amerika dan NATO lainnya dengan tergesa-gesa," kata Lavrov.
