Keren! Prof dr. Adi Utarini, Peneliti UGM Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh Dunia 2021 Versi Majalah TIME

- 26 September 2021, 22:41 WIB
Keren! Prof dr. Adi Utarini, Peneliti UGM Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh Dunia 2021 Versi Majalah TIME
Keren! Prof dr. Adi Utarini, Peneliti UGM Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh Dunia 2021 Versi Majalah TIME /Tangkapan layar: Instagram.com/@adiutarinimusik



PORTAL JEPARA - Capaian hebat diperoleh peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof dr. Adi Utarini.

Prof dr. Adi Utarini masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh di dunia tahun 2021 versi majalah TIME.

Masuknya peneliti UGM Prof dr. Adi Utarini dalam daftar 100 orang berpengaruh di dunia tahun 2021 versi majalah TIME menjadi prestasi tersendiri baginya.

Prof dr. Adi Utarini atau yang akrab disapa Prof Uut ini masuk kategori pionir karena memimpin penelitian teknologi Wolbachia untuk pengendalian dengue di Yogyakarta bersama World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta.

Baca Juga: Taliban Serahkan Uang Berkoper-koper Jutaan Dolar AS dan Emas Batangan ke Bank Afghanistan

Kolaborasi WMP Yogyakarta (sebelumnya bernama Eliminasi Dengue Project - EDP) merupakan kolaborasi antara FK-KMK UGM, Monash University dan Yayasan Tahija.

Teknologi Wolbachia ditemukan oleh Founder dan Direktur WMP Global, Prof. Scott O'Neill di tahun 2008.

WMP yang diinisiasi oleh Monash University ini merupakan lembaga nonprofit yang hadir dengan tujuan melindungi komunitas global dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Secara garis besar kewilayahan, WMP beroperasi di 11 negara termasuk Indonesia.

Namanya masuk dalam daftar #100TIME, Prof. Uut merasa sangat bersyukur.

“Ini merupakan berkah dari Allah SWT bagi tim penelitian kami di World Mosquito Program Yogyakarta. Ini adalah apresiasi bagi peneliti-peneliti dan seluruh tim yang telah terlibat dalam penelitian, juga mitra kami yaitu Monash University, World Mosquito Program Global, dan Yayasan Tahija sebagai lembaga filantropi yang mendukung penuh penelitian ini. Serta apresiasi bagi masyarakat Yogyakarta yang telah sangat terbuka dengan inovasi, dan pemerintah daerah Yogyakarta yang mendukung penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat lebih luas, untuk mengurangi beban masyarakat karena dengue,” tutur Prof. Uut sebagaimana dikutip dari laman ugm.ac.id.

dr. Riris Andono Ahmad, M.P.H., Ph.D, Peneliti Pendamping WMP Yogyakarta dan Direktur Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, menyampaikan bahwa penelitian pengembangan teknologi Wolbachia telah dimulai sejak tahun 2011.
 
Menurutnya, fase awal penelitian dilakukan untuk memastikan keamanan Wolbachia, dilanjutkan dengan pelepasan di area terbatas.
Baca Juga: Selandia Baru Berhasil Putus Rantai Penularan Covid-19 Varian Delta

Selanjutnya, dr. Riris menjelaskan bahwa di tahun 2017, uji efikasi Wolbachia dengan metode Randomised Controlled Trial dilakukan di Kota Yogyakarta dengan membagi wilayah Yogyakarta menjadi 24 klaster, dengan 12 klaster mendapatkan intervensi Wolbachia, dan 12 klaster lainnya menjadi area pembanding.

“Hasil uji efikasi Wolbachia ini menunjukkan hasil yang menggembirakan, yaitu Wolbachia efektif menurunkan 77% kasus dengue, dan menurunkan 86% kasus dengue yang dirawat di rumah sakit,” papar dr. Riris atau dr. Donnie.

Masuknya Prof dr. Adi Utarini masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh di dunia tahun 2021 versi majalah TIME bisa menjadi pemacu bagi peneliti lain untuk meningkatkan kualitas penelitiannya. ***

Editor: Endro Anung S

Sumber: ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah