Ganjar: Semua Daerah di Jateng Berlakukan PPKM Mikro Darurat

1 Juli 2021, 16:22 WIB
Ganjar: Semua Daerah di Jateng Berlakukan PPKM Mikro Darurat /Dok Humas Pemprov Jawa Tengah/

 

PORTAL JEPARA - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menetapkan jika semua daerah di Jateng berlakukan PPKM Mikro Darurat.

Hal ini menyusul kebijakan pemerintah pusat yang memberlakukan status PPKM Darurat se Jawa Bali pada 3-20 Juli 2021.

Sebanyak 48 Kabupaten/Kota dengan asesmen situasi pandemi level 4 dan 74 Kabupaten/Kota dengan asesmen situasi pandemi level 3 di Jawa Bali menjadi target penerapan kebijakan itu.

Baca Juga: Sinopsis True Beauty Episode 12 Jumat 2 Juli 2021 di NET TV:  Soo Jin Marah, Su Ho Bilang Kekasihnya Ju Kyung 

Untuk Jateng, rinciannya, 13 Kabupaten/Kota masuk asesmen pandemi level 4 dan sisanya masuk asesmen pandemi level 3 berlakukan PPKM Mikro Darurat.

“Untuk Provinsi Jawa Tengah, semua daerah ditetapkan pemberlakuan PPKM Mikro Darurat,” kata Ganjar, di Purworejo Kamis 1 Juli 2021. 

Seluruh kepala daerah diminta menyiapkan termasuk sosialisasi ke masyarakat. Levelingnya untuk  disiapkan dan tindakan tegas dilakukan.

Baca Juga: Profil Mbak You: Nama Asli, Hobi, Ayahnya TNI, Suaminya Ular 

"Petunjuk pelaksanaannya hari ini sudah dikeluarkan. Instruksi Mendagri juga sudah disiapkan, mungkin sore ini atau besok sudah keluar,” katanya.

Ganjar meminta masyarakat tidak panik dengan penerapan PPKM Mikro Darurat ini. Tindakan yang diambil saat ini hanyalah pengetatan saja, dan semua harus mendukung.

"Jangan panik, kita hanya butuh mengetatkan saja. Tindakan-tindakan ini karena situasinya sedang tidak baik-baik saja. Memang butuh tindakan yang lebih ketat dan serius," jelasnya.

Baca Juga: Innalillahi, Mbak You Meninggal Dunia, Ramalannya Bikin Ngeri 

Seluruh Bupati/Wali Kota di Jateng lanjut Ganjar diminta melaksanakan PPKM Mikro Darurat dengan ketat.

Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan secara terbuka, mana yang harus ada, mana yang ditutup dan dukungan masyarakat seperti apa.

"Bupati/Wali Kota harus mencari jalan keluar, sehingga tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat. Tidak boleh ada satupun Bupati/Wali Kota yang menawar, semuanya harus melaksanakan dengan baik. Kalau 14 hari bisa dilakukan, maka ini bisa menekan," tegasnya.

Baca Juga: Hari Besar Nasional di Juli 2021: Hari Satelit Palapa, Idul Adha, Hari Waspada Cacing Ini Sejarahnya 

Jika ada masyarakat yang kesulitan selama PPKM Mikro darurat dilaksanakan, Ganjar meminta agar menghubungi pejabat di daerahnya masing-masing. 

Ganjar juga meminta masyarakat melapor ke call center di Kabupaten/Kota atau Provinsi jika mengalami kesulitan.

"Kalau ada masyarakat kesulitan, saya minta kawan-kawan Kabupaten/Kota membantu. Ada call center yang bisa dihubungi. TNI/Polri digerakkan, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Camat, Kades semuanya bekerja. Saya minta Jogo Tonggo hidup, sehingga bisa membantu," ucapnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Formasi Lulusan SMA, SMK dan MA, Banyak yang Lolos di Pendaftaran CPNS 2021 

Dari pengalaman yang sudah terjadi, Ganjar melihat praktik Jogo Tonggo di masyarakat berjalan baik. Beberapa tempat yang dikunjungi semua saling tolong menolong antar sesama warga.

"Masyarakat tenang saja, tidak apa-apa. Kalau ada yang kesulitan, lapor saja. Pemerintah turun tangan, Jogo Tonggo sebagai kekuatan civil society bisa dioptimalkan," ucapnya.

Ganjar meminta seluruh masyarakat Jateng mendukung program PPKM Mikro Darurat ini. Jika di New Zealand ada gerakan Tim 5 juta, maka di Jateng ada Tim 35 Juta. Artinya, seluruh masyarakat diminta jadi tim untuk membantu.

"Jadi tidak perlu Bupati, Satpol PP bengok-bengok di lapangan. Kita butuh dukungan masyarakat, ayo kita bereskan ini dengan tertib protokol kesehatan. Sabar, memang tidak enak. Tapi kalau ini dilakukan, maka akan membereskan dengan cepat," kata Ganjar. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler