Kronologi Gempa Pertama di Salatiga: Waktu Terjadi, Sumber Pemicu, Ada Sesar Rawa Pening

24 Oktober 2021, 15:52 WIB
Kronologi Gempa Pertama di Salatiga: Waktu Terjadi, Sumber Pemicu, Ada Sesar Rawa Pening /Daryono BMKG/

PORTAL JEPARA - Berikut ada kronologi terjadi gempa bumu dan gempa susulan yang pertama terjadi Salatiga Jawa Tengah sejak Sabtu 23 Oktober 2021. 

Gempa pertama terjadi di Salatiga dan dirasakn pula di daerah sekitarnya seperti Bawen, Banyubiru dan Ambarawa yang mengguncang sekitar pukul 00.32 WIB Sabtu 23 Oktober 2021 dini hari.

Secara kronologi gempa pertama terjadi merupakan guncangan tektonik dengan magnetudo 3,0 di wilayah Salatig dan sekitarnya.

Baca Juga: Kabar Young Gun PSIS Semarang, Jorry dan Farrel Bersiap Comeback

Hingga hari ini Minggu 24 Oktober 2021 gempa susulan masih terjadi pada pagi hari sekitr pukul 06.00 WIB.

Berikut kronologi gempa pertama guncang Salatiga dan sekitarnya melansir pernyataan Daryono Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

1.Hari Sabtu, 23 Oktober 2021 pagi dini hari pukul 00.32.05 WIB wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen,  Dan Ambarawa di Jawa Tengah diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG dalam menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitude 3,0.

Baca Juga: 6 Doa Ketika Rindu Seseorang yang Dicintai dalam Islam, Niscaya Dia Ikut Merasakan Bahkan Datang

2.Episenter terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Baratlaut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.

3.Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merbabu Merapi Telomoyo.

4.Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Ambarawa, Salatiga, Banyubiru, dan Bawen dalam skala intensitas  II MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga: Situs Resmi Nonton Film Venom 2: Let There Be Carnage 2021 Full Movie

5.Hingga pagi ini pukul 5.00 WIB belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak gempa dan hasil monitoring BMKG menunjukkan belum  terjadi lagi gempa susulan.

6.Gempa utama (mainshock) magnitudo 3,0 tersebut diikuti dengan 4 kali rentetan gempa susulan (aftershocks), yaitu:

-Pukul 00.42.54 WIB M2,9 kedalaman 11 km (7 km Barat Salatiga)

-Pukul 01.25.00 WIB M2,5 kedalaman 5 km (12 km Baratlaut Salatiga)

-Pukul 02.35.57 WIB M2,5 kedalaman 13 km (12 km Baratlaut Salatiga)

-Pukul 05.29.51 WIB M2,6 kedalaman 18 km (3 km Tenggara Ambarawa)

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga HP Baru Xiaomi Redmi Note 11, Berikut Detail dan Kapan Diluncurkan

Seluruh rangkaian rentetan gempa ini baik gempa utama (mainshock) dan 3 gempa susulannya (aftershocks) berpusat di komplek Gunung Telomoyo.

Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.

Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 m dpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Baca Juga: Link Nonton Sinetron Suci Dalam Cinta SCTV Full Episode, Klik Tautan Ini Gratis

Dalam catatan sejarah gempa kuat dan merusak, wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa pernah megalami beberapa kali gempa signifikan, yaitu.Gempa Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 24 September 1849.

Gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865 dimana gempa ini menyebabkan rumah tembok retak.

Gempa Semarang, Ungaran, dan Ambarawa terjadi pada 22 Oktober 1865. Pada keesokan harinya pada 23 Oktober 1865 guncangan gempa kembali terjadi diikuti gemuruh.

Gempa Ungaran dan Ambarawa  pada 22 April 1866, dimana gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.

Gempa Salatiga, Ambarawa dan Ungaran terjadi pada 10 Oktober 1872 dimana guncangan gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.

Gempa merusak terakhir adalah peristiwa Gempa  Sumogawe, Getasan magnitudo M 2,7 pada 17 Februari 2014 dimana gempa ini merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras.

Mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarwa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif.

Yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempa bumi.

Seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif  terdekat  tersebut.***

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler