Catatan Yoyok Sukawi Sebulan PTM, Prokes Tak Bisa Ditawar!

- 7 Oktober 2021, 17:21 WIB
Catatan Yoyok Sukawi Sebulan PTM, Prokes Tak Bisa Ditawar!
Catatan Yoyok Sukawi Sebulan PTM, Prokes Tak Bisa Ditawar! /Wisnu Adhi/ANTARA FOTO



PORTAL JEPARA - Pembelajaran tatap muka (PTM) telah dilaksanakan di sejumlah jenjang pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Tak ingin kecolongan dengan adanya klaster sekolah, anggota Komisi X DPR RI, Yoyok Sukawi mengingatkan agar prokes adalah syarat utama PTM.

Jika ada yang melanggar prokes, maka pemerintah mesti tegas. Termasuk jika ada yang sakit, siswa atau guru diminta tak masuk kelas lebih dulu.

Pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19 memang cukup mengkhawatirkan bagi orang tua. Terutama soal kekhawatiran muncul klaster di sekolah.

Baca Juga: Vaksinasi Pelajar di Sukoharjo Dimulai, PTM Siap Digelar

Menurut Yoyok Sukawi, bayang-bayang klaster sekolah harus ada sikap tegas dari pihak terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dinas pendidikan di daerah serta guru dan orang tua murid.

“Sekolah tatap muka memang belum sepenuhnya aman. Itu sudah kami ingatkan. Namun di lain sisi dan kami memahami bahwa beberapa orang tua dan adik-adik siswa-siswi sekolah ingin PTM segera berlangsung. Dengan kondisi seperti itu, semua pihak harus kooperatif dan mau kerja sama,” tutur Yoyok Sukawi di Jakarta, Kamis 7 Oktober 2021.

Oleh karena itu, Yoyok Sukawi meminta pihak sekolah dan orang tua juga tegas dalam mengawasi kegiatan PTM dari segi protokol kesehatan.

“Semua harus tegas. Sekolah juga harus tegas apabila ada murid sekolah yang kurang kooperatif dalam menjalankan prokes. Begitu pun orang tua, bapak ibu orang tua murid juga harus tegas melaporkan apabila ada pihak sekolah yang abai akan prokes. Jadi semua pihak harus kerja sama demi PTM yang aman dan nyaman,” lanjutnya.

Baca Juga: Keren, Skenario SOP PTM di SMPN 5 Semarang dari Skrining Depan Sekolah, Garis Pembatas, Sampai Meja Sekat

Yoyok Sukawi juga berharap tidak muncul klaster sekolah lagi seperti yang terjadi di SMA 1 Padang Panjang dan SMP 3 serta 4 Mrebet Purbalingga.

Sekolah-sekolah tersebut menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemendikbud Ristek, Jumeri beberapa waktu lalu sempat menjadi klaster PTM.

“Semoga ya tidak ada kluster di sekolah. Kalau memang ada Bapak/Ibu guru atau anak-anak sekolah yang tidak enak badan, mending izin dulu, libur dulu supaya semuanya aman,” pungkas Yoyok Sukawi perihal evaluasi pelaksanaan PTM di jenjang sekolah. ***

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x