Profil dan Biografi Ismail Marzuki, Lahir Dimana, Komposer Lagu Apa dan Google Doodle 10 November 2021

- 10 November 2021, 06:53 WIB
Profil dan Biografi Ismail Marzuki, Lahir Dimana, Komposer Lagu Apa dan Google Doodle 10 November 2021
Profil dan Biografi Ismail Marzuki, Lahir Dimana, Komposer Lagu Apa dan Google Doodle 10 November 2021 /instgaram @limunlownoise/



PORTAL JEPARA - Ini dia profil dan biografi Ismail Marzuki, salah satu pencipta lagu terkenal dalam sejarah Indonesia.

Ismail Marzuki pada 10 November 2021 ini menjadi Google Doodle dan banyak yang bertanya-tanya bagaimana profil dan biografi si komposer handal ini.

Nah, dalam artikel ini, kamu bisa mengetahui profil singkat serta biografi Ismail Marzuki yang dikenal sebagai pencipta lagu Halo-Halo Bandung.

Perlu kamu tahu, jika Ismail Marzuki merupakan salah satu tokoh hebat di Indonesia. Kemahirannya menciptakan sebuah lagu, sudah tak perlu diragukan lagi.

Baca Juga: Ismail Marzuki, Pencipta Halo Halo Bandung yang Jadi Google Doodle di Hari Pahlawan

Banyak lagu-lagu perjuangan yang sampai kini menjadi lagu wajib di sekolah dan Ismail Marzuki lah penciptanya. Bahkan namanya pun dijadikan nama sebuah gedung kesenian di ibukota Jakarta.

Yuk simak profil dan biografi salah satu pahlawan Indonesia ini sebagaimana dikutip dari rembangbicara.com dengan judul "Biografi Singkat Ismail Marzuki, Pencipta Lagu Nasional yang Menginspirasi Perjuangan Kemerdekaan".

Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Senen, Batavia pada 11 Mei 1914, dan meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta pada 25 Mei 1958.

Berdasarkan Keppres No. 089/TK/TH. 2004, 5 November 2004, Ismail Marzuki mendapatkan gelar Pahlawan Nasional atas segala jasa baiknya di zaman kemerdekaan.

Ia merupakan seorang komposer handal dan aktif menyuarakan keresahan atas kondisi bangsa lewat lagu dan karya seni lainnya.

Baca Juga: Profil dan Info Bulan Sutena Plus Lirik Lagu I Love Mama Mantu

Ismail Marzuki lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Marzuki, hanya wiraswasta kecil-kecilan di wilayah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Ia tumbuh besar dalam asuhan ayah. Maklum, ibunda tercinta meninggal tatkala ia dilahirkan. Demikian pula dengan kedua kakaknya. Hanya ada ia dan ayahnya yang tersisa di keluarga kecil itu.

Dunia musik sudah menyelimuti hari-hari Ismail kecil. Sang ayah yang juga seorang pemain rebana yang biasa dinamakan seni berdendang. Sambil melantunkan kalimat dzikir dan menabuh rebananya, suara Marzuki begitu menggema.

Ada pesona dengan gaya cengkoknya yang khas. Tak heran, Marzuki biasa tampil di acara sunatan, perayaan pengantin, cukuran anak, dan lain-lain. Ibarat pepatah “induk burik, anak beritik”, lewat sang ayahlah benih-benih bakat Ismail Marzuki tumbuh.

Kemampuan Ismail Marzuki akan dunia musik tidak datang secara instan. Saat berusia 17 tahun pria yang sering disapa Ma’ing ini mengasahnya dengan berlatih. Pada 1923, ia bersama teman-temannya menjadi anggota perkumpulan musik Lief Java yang sebelumnya bernama Rukun Anggawe Santoso.

Baca Juga: Profil Roehana Koeddoes, Wartawan Perempuan yang Jadi Doodle Hari Ini

Dalam perkumpulan ini bakatnya berkembang dengan baik sebagai instrumentalis, penyanyi, penyair lagu dan juga mulai mengarang lagu-lagu. Ia pun betah berlama-lama memutar seribu macam lagu pada gramofon dan mendengarnya tanpa bosan.

Pada tahun 1931 Ismail Marzuki mulai menciptakan lagu “O Sarinah” yang menggambarkan suatu kondisi kehidupan bangsa yang tertindas.

Selama hidupnya telah menciptakan karya lagu lebih dari 200 lagu yang sebagian besar adalah lagu-lagu bernuansa perjuangan yang sangat dibutuhkan pada saat itu guna mendorong semangat perjuangan yang terkenal.

Seperti:

- Rayuan Pulau Kelapa tahun 1944

- Pahlawan Merdeka tahun 1945

- Gugur Bunga tahun 1945

Baca Juga: Profil Gayatri, Nari Ratih, Palastri Para Wanita Pencuri Hati di Tutur Tinular MNCTV

- Halo-Halo Bandung tahun 1946

- Selendang Sutra tahun 1946

Halaman:

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah