Baca Juga: Jadwal O Channel 9 Maret 2022, Ada UFC, PLN Mobile Proliga 2022 Hingga Volley In Love
Sementara, letak Kabupaten Bandung dengan kontur pegunungan, diakui oleh Dadang Supriatna menjadi pilihan banyak warga sebagai hunian.
Permasalahan saat ini dihadapi Kabupaten Bandung, yakni banyak warga luar Kabupaten Bandung yang memilih hunian tempat tinggal.
"Kabupaten Bandung di kelilingi pegunungan, cocok untuk lepas rebahan dan ada yang bekerja di Kota Bandung dan kondisi harga tanah terjangkau," katanya.
Dadang Supriatna mengatakan, jika tidak diantisipasi maka bisa menjadi permasalahan kedepannya terkait hunian.
Maka, Pemerintah Kabupaten Bandung membuatnya kebijakan dengan konsep hunian vertikal.
"Ibarat 20 tahun kedepan, katakan sekarang 3,5 juta poulasi dan akan ada 3,9 juta dengan tambahan migrasi kabupaten sekitar tentu kita belajar konsep hunian vertikal," katanya.
Dia mencontohkan, ibu kota Jakarta dengan kondisi yang sudah padat. Maka hal yang sama terjadi pula bagi Kabupaten Bandung kedepannya.
"Badung asal kata bendungan itu dataran rendah, jadi banjir atau tempat air, tapi disiasasti untuk meminimalisir banjir dengan tata ruang wilayah, hal ini upya pembangunan berkelanjutan tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan," jelasnya.
Pihaknyapun juga menyatakan, pada jangkauan 25 tahun kedepan, akan ada tiap lima tahun sekali untuk evaluasi, eksistensi dan lainnya melalui kajian RTRW.