Network
PORTAL JEPARA - Saat gerhana bulan terjadi, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan shalat gerhana. Bagaimana caranya? Simak di ulasan berikut.
Gerhana bulan sebagian akan terjadi di wilayah Indonesia pada Jumat 19 November 2021 nanti malam. Umat Islam yang wilayahnya dilewati gerhana bulan sebagian, dianjurkan untuk melakukan shalat gerhana yang disebut shalat khusuf.
Seperti hadits berikut.
”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.” (HR. Bukhari)
Baca Juga: 14 Nama Artis Pemain Sinetron Cinta di Dalam Perjodohan ANTV Terbaru Beserta Perannya
Hukum melakukan shalat gerhana adalah sunah muakad yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Bagi setiap muslim jika sedang berada di wilayah yang dilewati gerhana bulan sebagian, maka dianjurkan untuk shalat.
Waktu mengerjakan shalat gerhana bulan dilakukan sejak terjadinya gerhana hingga bulan muncul kembali dalam kondisi normal. Apabila bulan sudah muncul, waktu pelaksanaan shalat gerhana sudah habis dan tidak diganti atau qodho.
Shalat gerhana dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu Rasulullah SAW melakukannya dengan berjamaah di masjid.
Ada dua cara melakukan shalat gerhana menurut ulama, yaitu dilakuan seperti shalat sunah biasa dengan dua raka’at dan setiap rakaat ada sekali rukuk dua kali sujud.
Pendapat kedua, shalat gerhana dilakukan dengan dua rakaat dan setiap rakaat ada dua kali rukuk serta dua kali sujud. Pendapat yang kedua ini lah lebih dipilih oleh mayoritas ulama.
Hukum melakukan shalat gerhana adalah sunah muakad yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Bagi setiap muslim jika sedang berada di wilayah yang dilewati gerhana bulan sebagian, maka dianjurkan untuk shalat.
Waktu mengerjakan shalat gerhana bulan dilakukan sejak terjadinya gerhana hingga bulan muncul kembali dalam kondisi normal. Apabila bulan sudah muncul, waktu pelaksanaan shalat gerhana sudah habis dan tidak diganti atau qodho.
Shalat gerhana dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu Rasulullah SAW melakukannya dengan berjamaah di masjid.
Ada dua cara melakukan shalat gerhana menurut ulama, yaitu dilakuan seperti shalat sunah biasa dengan dua raka’at dan setiap rakaat ada sekali rukuk dua kali sujud.
Pendapat kedua, shalat gerhana dilakukan dengan dua rakaat dan setiap rakaat ada dua kali rukuk serta dua kali sujud. Pendapat yang kedua ini lah lebih dipilih oleh mayoritas ulama.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang yang Wajib Dikunjungi saat Berlibur
Portal Jepara akan mengulas cara shalat gerhana yang kedua.
[1] Berniat.
Lafadz niat shalat gerhana:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
"Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Portal Jepara akan mengulas cara shalat gerhana yang kedua.
[1] Berniat.
Lafadz niat shalat gerhana:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
"Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Namun ada juga yang berpendapat bahwa niat itu dalam hati dan tak perlu dilafalkan.
[2] Takbiratul ihram.
[3] Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian rukuk sambil memanjangkan waktunya.
[2] Takbiratul ihram.
[3] Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian rukuk sambil memanjangkan waktunya.
Baca Juga: Link Live Streaming Nonton Persib Bandung VS Persija Jakarta
[5] Kemudian bangkit dari rukuk (iktidal) sambil mengucapkan ’Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd’
[6] Setelah iktidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang dengan waktu berdiri yang lebih singkat dari sebelumnya.
[7] Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih singkat dari rukuk sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari rukuk (iktidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama namun bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[5] Kemudian bangkit dari rukuk (iktidal) sambil mengucapkan ’Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd’
[6] Setelah iktidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang dengan waktu berdiri yang lebih singkat dari sebelumnya.
[7] Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih singkat dari rukuk sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari rukuk (iktidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama namun bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
Baca Juga: Deretan Pemeran Film Losmen Bu Broto beserta perannya, No 4 Tidak Asing Di Layar Lebar
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.
Saat terjadi gerhana bulan maupun matahari, disunnahkan untuk memperbanyak doa, dzikir, takbir dan sedekah, sesuai dengan hadits nabi berikut.
فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Itulah tadi ulasan mengenai shalat gerhana, cara, niat, dan amalan saat gerhana.***
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.
Saat terjadi gerhana bulan maupun matahari, disunnahkan untuk memperbanyak doa, dzikir, takbir dan sedekah, sesuai dengan hadits nabi berikut.
فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Itulah tadi ulasan mengenai shalat gerhana, cara, niat, dan amalan saat gerhana.***
