Network
PORTAL JEPARA - Dalam falsafah Jawa ada istilah kejawen dengan nama sedulur papat limo pancer. Berikut arti lengkap dari istilah sedulur papat limo pancer.
Istilah sedulur papat limo pancer diterapkan dalam masyarakat Jawa untuk menggambarkan bahwa ketika manusia lahir, maka lahir juga lah empat saudara manusia itu.
Istilah sedulur papat limo pancer ini diyakini oleh penganut Kejawen sebagai warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga pada abad 15-16.
Baca Juga: Arti Kejawen Sedulur Papat Limo Pancer, Inti Alur Cerita dan Sinopsis Film Jagat Arwah
Menurut kisahnya istilah sedulur papat limo pancer, pertama kali ditemukan pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu.
Sedulur papat limo pancer dipercaya sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi dalam diri manusia, terdiri dari empat hal dan ke lima hal sebagai berikut:
Kakang sawah
Kakang sawah atau yang disebut air ketuban adalah air yang membantu manusia untuk lahir ke bumi. Karena air ketuban keluar pertama kali, maka masyarakat Jawa menyebutnya sebagai Kakang, atau yang berarti Kakak.
Baca Juga: Jadi Peran Tokoh yang Bisa Lihat Hantu, Ari Irham Tahu Beratnya Anak Indigo: Jangan Diskriminasi
Adi ari-ari
Adi ari-ari atau disebut plasenta. Adi dalam bahasa Indonesia berarti adik, yakni sebutan untuk ari-ari yang keluar setelah bayi dilahirkan.
Getih
Getih dalam bahasa Indonesia berarti darah. Yakni, hal yang utama pada ibu dan bayi. Dimana saat berada dalam kandungan, bayi juga dilindungi oleh getih.
Puser
Puser atau pusar berarti tali plasenta. Dalam pengertian ini maksudnya, antara ibu dan bayi dihubungkan dengan tali pusar yang membuat mereka semakin kuat.
Baca Juga: Ini Pangganti Milomir Seslija di Borneo FC, Tunjuk Pelatih Baru Duet Ini
Selain itu, tali pusar juga lah yang menjaga kelangsungan hidup si bayi karena telah menyalurkan nutrisi dari ibu untuk bayinya saat di dalam kandungan.
Pancer
Pancer bisa disebut juga sebagai tubuh wadah yang berarti diri sendiri. Hal kelima ini merupakan pusat kehidupan yang utama ketika manusia lahir ke bumi.
Masyarakat Jawa percaya bahwa sebagai manusia, kita harus menyelaraskan kelima hal itu agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
Baca Juga: Alasan Borneo FC Pecat Pelatih Milomir Seslija, Merapat ke PSIS Semarang
Begitulah arti dari tradisi adat Jawa tentang sedulur papat limo pancer yang kini masih diyakini oleh masyarakat Jawa.***
