Rekomendasi Hidangan Kuliner Ramadhan Lunpia Cik Meme, Beli Satu Gratis Satu

- 28 Maret 2023, 20:05 WIB
Rekomendasi Hidangan Kuliner Ramadhan Lunpia Cik Meme.
Rekomendasi Hidangan Kuliner Ramadhan Lunpia Cik Meme. /Portal Jepara/Ambar Adi Winarso

Awalnya sang moyang Cik Meme, Tjoa Thay Yoe, yang asli Cina dari Provinsi Fu Kien datang ke Semarang sekitar tahun 1800.

Baca Juga: Yuk Ramaikan Jalan Sehat Bersama BUMN Digelar di Alun Alun Jepara, Ada Door Prize Motor Listrik

Dia memulai membuka usaha dagang makanan khas China, sejenis martabak berisi rebung dan dicampur daging babi yang digulung dengan rasa asin. Jualannya laris manis digemari masyrakat keturunan Tionghoa dan Semarang.

Di waktu yang sama, ada Mbok Wasi pedagang asli Semarang menjual mirip martabak milik Tjoa Thay Yoe, bedanya martabak Mbok Wasih diisi dengan campuran daging ayam cincang, udang dan telur dengan rasa manis.

“Keduanya berdagang keliling dari gang ke gang di Kota Semarang tahun 1850 an, walau bersaing dalam berdagang tapi secara sehat,” kata Cik Meme.

Hingga akhirnya, tahun 1870 kedua pedagang itu menikah, mereka lalu menciptakan jajanan khas Semarang menggabungkan akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa pada racikan lunpianya. Menghilangkan isian daging babi dengan daging ayam dan telur.

Baca Juga: Rangking Klasemen Final Four Proliga Semarang Jumat 3 Februari 2023 Putra

“Ada perpaduan yang awalnya hanya berisi potongan rebung kemudian ditambahkan juga telur ayam serta bumbu rempah lainnya agar rasanya semakin nikmat. Hingga terciptalah lunpia dengan rasa istimewa khas Semarang yang memadukan rasa gurih, asin, dan manis,” katanya.

Sepeninggal Tjoa Thay Joe, resep lunpia khas Semarang diwariskan kepada putranya yaitu Siem Gwan Sing sebagai generasi kedua yang menikah dengan Tjoa Po Nio pada tahun 1930.

Lunpia mulai menjadi primadona pada saat itu, baik oleh para kolonial Belanda maupun penduduk pribumi.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x