Rekomendasi Hidangan Kuliner Ramadhan Lunpia Cik Meme, Beli Satu Gratis Satu

- 28 Maret 2023, 20:05 WIB
Rekomendasi Hidangan Kuliner Ramadhan Lunpia Cik Meme.
Rekomendasi Hidangan Kuliner Ramadhan Lunpia Cik Meme. /Portal Jepara/Ambar Adi Winarso

PORTAL JEPARA - Kudapan dalam menikmati sajian buka puasa di Ramadhan bisa dengan menyantap lunpia.

Lunpia terbuat dari bahan dasar campuran rebung, telur, sayuran segar, daging, dan makanan laut. Kemudian digulung dalam adonan tepung gandum sebagai kulit pembungkusnya.

Kini penikmat kuliner khas Semarang bisa mendapatkan lunpia di gerai Lunpia Cik Meme (LCM) sebab Ramadhan ini memberikan promo.

Promo Ramadhan untuk bisa mendapatkan nikmatnya Lunpia Cik Meme cukup beli satu dengan gratis 1 potong. Berlaku sejak 23 Maret sampai 13 April 2023.

Baca Juga: CATAT! Ini Komentar Medical PSIS Terkait Jadwal Padat di Laga Tunda

Ada beberapa varian lunpia yang jadi promo Ramadhan tahun ini yang dihadirkan Lunpia Cik Meme.

Berada di outletnya yang beralamat Jalan Gajahmada Nomor 107 Miroto Kota Semarang, Lunpia Cik Meme menawarkan banyak varian lunpia.

Ada lunpia rasa jamur nusantara (Raja Nusantara), lunpia kambing jantan muda (Kajamu), lunpia fish kakap, lunpia crab. Empat varian tersebut dihargai Rp 29 ribu perpotongnya.

Lunpia Cik Meme juga menyediakan rasa original dengan harga Rp 22 ribu dan lunpia plain Rp 17 ribu. Selain itu tersedia keripik lunpia harga Rp 15-55 ribu.

Baca Juga: Meriah Jalan Sehat HUT Kementerian BUMN ke 25 di Jepara, Diramaikan Bazar UMKM dan Doorprize Sepeda Listrik

"Promo ini tanpa minimal pembelian. Berlaku untuk menu Lunpia Special (tidak berlaku untuk Lunpia Plain, Original dan Vacuum). Berlaku juga untuk dinein, takeaway, online (GoFood, GrabFood, ShopeeFood), ecommerce (Tokopedia, Bukalapak) dan pembelian melalui WA," katanya, Selasa 28 Maret 2023.

Ia berharap, Lunpia yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Nasional Tak Benda dan sekaligus merupakan Ikon Kuliner Kota Semarang, mampu segera bangkit untuk menjadi sajian unggulan di bidang kuliner.

"Dan Lunpia Cik Meme atau LCM adalah Pelopor Sertifikasi Halal Lunpia Semarang. Kita buka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 22.00," katanya.

Sejarah Perjalanan Lunpia Semarang

Pewaris lunpia Semarang generasi kelima Meilani Sugiarto atau kerap disapa Cik Meme menceritakan sejarah awal mula lunpia masuk ke Semarang.

Baca Juga: Pelantikan Pengurus HDCI di Semarang, Ahmad Sahroni: Ambillah Hobi Sesuai Situasi Kondisi Sekarang

Ia mengatakan perkembangan sejarah lumpia di Semarang tak bisa lepas dari peranan pasangan suami istri Tionghoa – Jawa, Tjoa Thay Yoe dan Mbok Wasi.

Cik Meme sendiri sebagai pewaris generasi ke lima dari maestro lumpia asli Semarang, Tjoa Thay Yoe. Ia memiliki resep rahasia nenek moyangnya yang masih terjaga hingga sekarang.

Cerita dia, dahuku kala, kedua moyangnya sebagai penjual lumpia keliling di pelosok gang-gang Kota Semarang. Mereka berdua merupakan penjual lunpia dengan ciri khasnya masing-masing.

Awalnya sang moyang Cik Meme, Tjoa Thay Yoe, yang asli Cina dari Provinsi Fu Kien datang ke Semarang sekitar tahun 1800.

Baca Juga: Yuk Ramaikan Jalan Sehat Bersama BUMN Digelar di Alun Alun Jepara, Ada Door Prize Motor Listrik

Dia memulai membuka usaha dagang makanan khas China, sejenis martabak berisi rebung dan dicampur daging babi yang digulung dengan rasa asin. Jualannya laris manis digemari masyrakat keturunan Tionghoa dan Semarang.

Di waktu yang sama, ada Mbok Wasi pedagang asli Semarang menjual mirip martabak milik Tjoa Thay Yoe, bedanya martabak Mbok Wasih diisi dengan campuran daging ayam cincang, udang dan telur dengan rasa manis.

“Keduanya berdagang keliling dari gang ke gang di Kota Semarang tahun 1850 an, walau bersaing dalam berdagang tapi secara sehat,” kata Cik Meme.

Hingga akhirnya, tahun 1870 kedua pedagang itu menikah, mereka lalu menciptakan jajanan khas Semarang menggabungkan akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa pada racikan lunpianya. Menghilangkan isian daging babi dengan daging ayam dan telur.

Baca Juga: Rangking Klasemen Final Four Proliga Semarang Jumat 3 Februari 2023 Putra

“Ada perpaduan yang awalnya hanya berisi potongan rebung kemudian ditambahkan juga telur ayam serta bumbu rempah lainnya agar rasanya semakin nikmat. Hingga terciptalah lunpia dengan rasa istimewa khas Semarang yang memadukan rasa gurih, asin, dan manis,” katanya.

Sepeninggal Tjoa Thay Joe, resep lunpia khas Semarang diwariskan kepada putranya yaitu Siem Gwan Sing sebagai generasi kedua yang menikah dengan Tjoa Po Nio pada tahun 1930.

Lunpia mulai menjadi primadona pada saat itu, baik oleh para kolonial Belanda maupun penduduk pribumi.

Lunpia kembali diturunkan ke generasi ketiga, yakni tiga anak dari generasi kedua (Siem Gwan Sing & Tjoa Po Nio).

Ketiganya yang saat ini masih eksis seperti Siem Swie Nie, yang lebih dikenal dengan nama Lunpia Mbak Lien, ada di Jalan Pemuda Semarang.

Lalu ada anak kedua Siem Swie Kiem, dengan lunpia yang dijualnya di Gang Lombok (Pecinan) atau Lunpia gang Lombok.

Dan anak ketiga Siem Hwa Nio dikenal dengan Lunpia Mataram. Ketiganya masih eksis hingga sekarang di lokasi masing-masing.

Cik Meme sendiri sebagai generasi kelima dari ayahnya, Tan Yok Tjay, dari generasi keempat.

Tan Yok Tjay dikenal julukan sebagai master chef lunpia Mataram karena dedikasinya melanjutkan perjuangan keluarganya untuk melestarikan lunpia.

Lunpia Cik Meme sendiri beralamat di Jalan Gajahmada Nomor 107 Semarang, gerai tokonya sekaligus kafe selalu ramai pengunjung.***

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x