Sasar 60.000 Bumil dan Baduta, Fatayat NU Jateng Launching Program Sambung Simbok Sambang Bocah

12 Juni 2023, 23:54 WIB
Fatayat NU Jateng fokus turunkan stiunting. /dok. fatayat nu

PORTAL JEPARA - PW Fatayat NU Jateng resmi melakukan launching Program Sambung Simbok Sambang Bocah (S3B). Program ini akan menyasar akan menyasar 60.000 Ibu Hamil (bumil) dan anak bawah dua tahun (baduta).

Tak hanya itu, program yang S3B yang akan dilaksanakan di 37 Cabang di 35 Kabupaten/Kota di Jateng akan menjangkau 3700 kader serta menjangkau 900.000 masyarakat umum.

Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah Hj Tazkiyyatul Muthmainnah mengatakan pihaknya prihatin dengan masih tingginya angka stunting di Jawa Tengah.

Masalah stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor dan melibatkan seluruh stakeholder secara terintegrasi. PW Fatayat NU Jateng berkomitmen dalam kerja-kerja kepengurusan selama 5 tahun ke depan.

Baca Juga: Sebut Lulus Ospek, PPP Jateng Dorong Sandiaga Uno Jadi Cawapresnya Ganjar Pranowo

Saat ini Fatayat NU Jateng memiliki struktur sampai ke tingkat desa, bahkan dusun. PW Fatayat NU Jateng memiliki 37 Pimpinan Cabang (Kabupaten/Kota),  500 lebih Pimpinan Anak Cabang (Kecamatan), 6530 Pimpinan Ranting (Desa/Dusun).

SDM yang terstruktur inilah yang akan digunakan untuk turut serta melakukan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

“Yang diperlukan saat ini adalah kehadiran Fatayat di tengah-tengah masyarakat. Selain menjaga akidah Ahlusunah Wal Jamaah, ada banyak persolan perempuan  dan anak di sekitar kita. Persoalan gizi, kekerasan terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu hari ini kita akan launching program Sambung Simbok Sambang Bocah (S3B) dan diskusi pencegahan stunting,” kata Tazkiyyatul Muthmainnah.

launchin dilakukan pada peringatan Harlah Fatayat NU ke 73 di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Kota Semarang, Minggu (11/6/2023).

Iin Menambahkan jangan sampai kita kehilangan generasi masa depan. Jadi harus disiapkan dari sekarang. Sejak remaja harus diperhatikan. saat mau berangkat sekolah jangan sampai tidak sarapan.

Baca Juga: PT SMB Pengelola Baru Stadion Citarum Siap Lakukan Pembenahan Fasilitas

Jangan sampai remaja kita kekurangan gizi, sakit-sakitan. Saat hamil harus dijaga kondisi fisiknya, jangan sampai anemia, kekurangan vitamin D, kekurangan asam folat. Jangan juga hamil terlalu muda, terlalu tua, atau sering hamil, ini semua akan menjadi faktor penyebab stunting.
 
Pihaknya mendorong kader Fatayat NU di manapun berada untuk menjadi kader yang aktif, yang turut mengedukasi warga bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak perempuan berada di usia remaja.

Gizi, pola hidup bersih dan sehat, lingkungan tempat tinggal remaja perempuan sangat penting diperhatikan, sehingga saat hamil nanti, dalam keadaan siap, sehingga melahirkan bayi yang sehat.

"Karena nuwun sewu jangan sampai remaja kita itu persiapan kehamilannya kurang, berat badan kurang, HB nya rendah , lila nya kurang. Saat hamil juga harapannya terpantau, ibu hamil konsumsi tablet Tambah darah, Ibu hamil ikut kelas ibu hamil minimal 6 kali , 2 kali nya bertemu dokter, Ibu melakukan pemberian makanan, PMBA secara tepat termasuk ASI eksklusif, Ibu dan balita ke posyandu untuk menimbang dan memeriksa,” tegas Iin
 
Sementara itu hadir sebagai narasumber diskusi pencegahan stunting, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Provinsi Jawa tengah , Yuni Rahayuningtyas, Ketua PWNU Jawa Tengah KH Mohamad Muzamil, serta Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup PW Fatayat NU Jawa Tengah dr Istiqomah
 
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPR RI H Abdul Muhaimin Iskandar, Pengasuh Asrama Perguruan Islam ( API) Tegalrejo Magelang  KH Yusuf Chudlori, Pengasuh PP Roudlotus Saidiyyah Semarang KH Muhammad Said Al Masyhad, Jajaran PW Fatayat NU Jateng serta PC Fatayat NU Se Jawa Tengah.
 
Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengatakan Fatayat adalah organisasi yang kuat, garda terdepan perbaikan dan perubahan umat dan masyarakat. Jadi pengurus Fatayat harus siap di tempatkan dimanapun.

Kader Fatayat memiliki doktrin ideologi yang lengkap, sehingga kalau menjabat jabatan publik  pasti bertanggung jawab. Oleh karena itu, sebagai kader-kader NU mari tingkatkan kemandirian, persatuan, saling bersinergi bahu membahu untuk mengatasi segala persoalan yang ada di masyarakat, termasuk persoalan stunting dan kemiskinan.***

Editor: Endro Anung S

Tags

Terkini

Terpopuler