Covid-19 Tinggi, Harga Oksigen Melonjak Edan-Edanan, Gimana Nih Pak Ganjar?

- 2 Juli 2021, 18:49 WIB
Covid-19 Tinggi, Harga Oksigen Melonjak Edan-Edanan
Covid-19 Tinggi, Harga Oksigen Melonjak Edan-Edanan //REUTERS/Willy Kurniawan



PORTAL JEPARA - Di tengah lonjakan kasus Covid-19, ternyata harga oksigen juga ikut melonjak. Gubernur Ganjar Pranowo pun diminta mengatasinya.

Lonjakan harga oksigen disebut edan-edanan di tengah tingginya kasus Covid-19. Harganya bisa dua kali lipat.

Lonjakan harga oksigen dinilai akan menyulitkan penyembuhan pasien yang terkena Covid-19 dan sedang dirawat di rumah sakit.

Oksigen yang dimaksud adalah oksigen untuk keperluan medis. Barang ini kini menjadi kebutuhan pokok rumah sakit dan stok harus terus ada.

Oksigen medis saat ini banyak dicari masyarakat setelah kasus positif Covid-19 di Jateng terus naik. Selain harganya naik gila-gilaan, stok oksigen di lapangan juga semakin langka.

Baca Juga: Tinjau Pabrik Samator di Kendal, Ganjar Pranowo Ingin Pastikan Pasokan Oksigen Aman
 
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Jateng Wahyudin Noor Aly mengatakan kenaikan harga oksigen medis hingga diluar nalar ini diantaranya terjadi di Kabupaten Brebes dan Kota/Kabupaten Tegal.

Dari pantauan di lapangan, lanjutnya, harga tabung oksigen medis beserta isi dan regulatornya melambung hingga diatas Rp 2 juta. Padahal sebelumnya oksigen medis hanya seharga Rp 1,1 juta.
 
“Seminggu yang lalu harga oksigen masih Rp 1,1 juta, saat ini temuan di Brebes dan Tegal harganya sudah tembus di atas Rp 2 juta,” ujar pria yang akrab disapa Goyud ini, Jumat 2 Juli 2021.
 
Bahkan, harga aksesoris oksigen seperti regulator juga ikut naik.

“Ada keluarga pasien Covid-19 yang hanya punya tabungnya tapi regulator nggak dapat, beli regulatornya saja harganya di pasaran mencapai Rp 900 ribu. Padahal semula harga tabung saja Rp 800 ribu, artinya harga regulator seharusnya hanya berkisar Rp 300 ribu,” ungkapnya.
 
Dia mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dinas Kesehatan Jateng, hingga kepolisian turun ke lapangan untuk mengendalikan kenaikan harga tersebut.

Sebab, kondisi seperti ini merugikan masyarakat. Dia khawatir, melonjaknya permintaan oksigen medis ini dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga setinggi-tingginya.

Baca Juga: Gagahnya Benteng Vastenburg Solo yang Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19
 
Menurut Goyud, disaat kasus Covid-19 terus naik, oksigen medis sangat dibutuhkan, terutama bagi penderita Covid-19 yang mengalami keluhan sesak nafas. Terlebih saat ini rumah sakit di Jateng sudah kewalahan menampung pasien Covid-19.

Maka, banyak penderita Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Dia tak ingin nantinya hanya masyarakat yang mampu saja yang bisa membeli oksigen medis karena harganya sangat mahal.
 
“Pemerintah harus menjamin kesehatan masyarakat. Terlebih jika pasien Covid-19 gejala ringan dirawat di rumah, itu berarti mereka berobat dengan biaya sendiri tanpa bantuan pemerintah. Maka pemerintah seharusnya menjaga agar mereka bisa  mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar,” katanya.

Dia menambahkan, sidak di lapangan hendaknya tak hanya untuk tabung oksigen, tapi juga memantau stok dan harga obat-obatan.

"Jangan sampai obat-obatan tertentu hilang di pasaran, nanti begitu muncul harganya sudah naik berkali-kali lipat," ujarnya perihal harga oksigen yang naik edan-edanan pada saat kasus Covid-19 melonjak. ***

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x