PORTAL JEPARA - Aksi para pemuda di Kota Semarang lebih pilih jadi petani milenial saat WFH di masa pandemi Covid.
WFH membuat para pemuda di Kota Semarang justru tidak tinggal diam, di saat orang bingung untuk kerja produktif, pemuda-pemuda ini pilih garap lahan sawah dan empang menjadi petani milenial.
Para pemuda ini kumpulan anak muda yang ada di Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang, WFH tidak mati kutu justru jadi petani milenial.
Kota Semarang menyandang Metropolitan pun masih menyimpan asa untuk tetap menjaga ketahanan pangan di saat pandemi Covid melalui mereka para petani milenial.
Bilal Lutfi Mas'ud, koordinator petani milenial Wonolopo, menggerakan anak muda di kampungnya untuk berani menggarap sawah menjadi lahan produktif saat pandemi Covid.
Bilal bersama 12 rekan yang dia koordinatori membentuk Kampung Organik Wonolopo, lahan seluas 1,5 hektar disulap menjadi sawah yang hijau lengkap dengan embung, pohon produktif, dan fasilitas umum.
Bilal mendapat mentor dari Ketua RW 3 Wonolopp, Sudili, untuk mencetak pemuda kampung kembali ke sawah jadi petani milenial.
"Awalnya disini banyak anak muda yang karena pandemi tidak bisa bersekolah dan hanya sekolah daring, daripada menganggur kami bergerak jadi petani,” katanya, Sabtu 7 Agustus 2021.