Network
“Ada afirmasi, maka umpama dalam ketenagakerjaan mesti ada kewajiban perusahaan, pemerintah kalau perlu di kasih kuota, inilah tindakan afirmasi agar mereka bisa bekerja. Kita mesti siapkan mereka agar mereka siap. Jadi ketemu yang disini (pemerintahan/swasta) dipaksa dengan aturan untuk memberikan kuota yang sebelah sini disiapkan atau dilatih untuk mengisi kuota,” jelas Ganjar.
Dalam acara yang dihadiri oleh komunitas tuna rungu itu, Ganjar Pranowo meminta timnya untuk mengajari penyandang disabilitas cara membuat sablon kaos yang berkualitas dan menjahit. Ia bahkan bersedia memesan setidaknya 10 ribu kaos jika mereka bersedia melakukannya.
Baca Juga: Ganjar Ketemu Tuan Guru Bajang, Sepakat Bangun SDM Unggul Santri NTB
3. Ditampar Pengalaman Ketika Menjabat Sebagai Gubernur Jawa Tengah
Calon Presiden Ganjar Pranowo berbagi pengalaman pribadinya yang emosional di mana ia merasa disadarkan oleh penyandang disabilitas akan pentingnya aksesibilitas dan perhatian terhadap kebutuhan mereka. Kejadian tersebut mendorongnya untuk melakukan evaluasi dan perubahan dalam kepemimpinannya.
Hal itu diungkapkan dirinya juga ketika mengunjungi para penyandang disabilitas di SLB YPAC Malang pada Senin, (16/10/2023).
“Saat awal saya jadi gubernur, saya pernah merasa ditampar karena saat mereka datang ke rumah dinas saya, tidak ada akses untuk penyandang disabilitas,” ungkap Mantan Gubernur Jawa Tengah 2 periode itu.
Sejak saat itu, Ganjar Pranowo selalu melibatkan kelompok disabilitas dalam berbagai acara pemerintahan, termasuk Musrenbang, sehingga mereka bisa memberikan masukan dan menjadi kelompok pertama yang berbicara.
Itu dia tiga momen yang menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo sangat dekat dengan rakyat dan peduli terhadap penyandang disabilitas. Pria berambut putih ini benar-benar menjadi contoh seorang pemimpin yang menghayati makna dari "tuanku adalah rakyat, jabatan hanya mandat."(aam)***
