Sejarah Wedang Ronde Masuk Nusantara, Minuman Para Dewa saat Imlek

- 24 Januari 2022, 14:51 WIB
Ilustrasi Sejarah Wedang Ronde Masuk Nusantara, Minuman Para Dewa saat Imlek
Ilustrasi Sejarah Wedang Ronde Masuk Nusantara, Minuman Para Dewa saat Imlek /Tangkapan layar YouTube.com/Smart Mama Vlog

"Kalau di China namanya tengyuan, sampai Nusantara wedang ronde, bahan baku sama hanya sedikit tambahan taburan kacang, roti dan kolang kaling," katanya.

Sementara, wedang ronde atau tengyuan memiliki arti filosofi tersendiri. Sampai sekarang masih dianut oleh masyarakat Cina maupun peranakannya di Nusantara.

Terdiri dari tiga bulatan ketan, bulatan warna merah dengan harapan memperoleh keberanian menghadapi musim dingin.

Bulatan warna hijau agar memperoleh karunia dan kebahagiaan.Bulatan ketan putih simbol hati menjadi bersih.

"Saat pengharapan itu sudah diraih, lalu sebarkan hasilnya dengan ucapan yang manis, yang disimbolkan gula di dalam bola-bola ketan itu," katanya.

Air jahe yang hangat sendiri diartikan sebagai rasa penghangat dalam mengahadapi musim dingin atau hujan.

Dalam penyajiannya, Wedang Ronde disajikan dalam mangkuk yang bulat dengan cara diaduk lebih dahulu agar menyatu rasa dan kehangatannya.

Kenapa berbentuk bulat dan disajikan di dalam mangkuk.

"Bulat adalah simbol keakraban, istilah Jawa yang mewakili ungkapan itu adalah guyub," katanya.

Wedang ronde atau tangyuan menjadi salah satu sajian wajib saat perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah Imlek.***

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x