"Pagi ini Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh berjanji untuk menghormati kebebasan berekspresi dan pers, namun keamanan Palestina bertentangan dengan pernyataannya," katanya.
Pada Senin, Hind Shraydeh, seorang presenter di Watan TV, mengatakan “Ketika saya mendengar tentang penangkapan suami saya Abby Aboudi, saya membawa anak-anak dan ayah mertua saya ke kantor polisi. Saya terus bertanya tentang suami saya dan saya berteriak menuntut kebebasannya.”
Baca Juga: Kesengsem dengan Cewek Rusia, Lakukan 10 Cara Ini Auto Taklukan Hatinya
Saat suaranya semakin keras, para jurnalis mulai merekam, dan tiba-tiba Hind mendapati dirinya diserang.
“Saya disemprot merica dan dipisahkan dari anak-anak saya ketika saya ditarik ke kantor polisi,” katanya.
Dia kemudian diizinkan untuk melihat suaminya dan dibebaskan tanpa menandatangani janji yang diminta polisi untuk dia tanda tangani.
Baca Juga: Semenanjung Krimea Memanas, Kapal Patroli dan SU-24M Rusia Bom Kapal Perusak Inggris HMS Defender
Moamar Orabi, direktur situs web Watan TV, mengatakan kepada Arab News bahwa dia termasuk di antara jurnalis yang diserang pada hari Senin saat dia meliput protes.
“Saya berada di lokasi dekat Muqata (markas besar presiden Palestina) dan saya berbicara dengan tenang dengan salah satu pasukan keamanan Palestina lokal tentang perlunya menghormati hukum dan perlindungan jurnalis,” katanya.
“Tiba-tiba, satu unit polisi datang dipimpin oleh seseorang dengan tudung dan dia menunjuk ke saya memberi tahu rekan-rekan sekuritinya bahwa saya adalah penghasutnya. Mereka mulai memukuli saya dan pada saat yang sama, sejumlah besar pengunjuk rasa Palestina datang membantu saya dan menyelamatkan saya dari serangan yang tidak beralasan,” tambahnya.