Apotek Ugal-Ugalan Naikkan Harga Obat, AWAS Ditutup !

- 4 Juli 2021, 20:37 WIB
Apotek Ugal-Ugalan Naikkan Harga Obat, AWAS Ditutup
Apotek Ugal-Ugalan Naikkan Harga Obat, AWAS Ditutup /Freepik.com/senivpetro



PORTAL JEPARA - Bagi apotek yang kedapatan menaikkan harga obat semaunya sendiri dan jauh di atas harga rata-rata maka siap-siap saja ditutup.

Penutupan apotek yang menaikkan harga obat dengan ugal-ugalan itu ditegaskan oleh Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto.

Bahkan sanksi lain juga akan menanti jika apotek nekat naikkan harga semaunya sendiri.

Pernyataan itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Bambang Krebo itu di tengah diberlakukannya PPKM Darurat.

Baca Juga: Covid-19 Tinggi, Harga Oksigen Melonjak Edan-Edanan, Gimana Nih Pak Ganjar?

Alasannya, saat ini kebutuhan obat dan peralatan medis melonjak tajam.
"Perlu dilakukan operasi di toko obat dan apotek. Kalau menaikkan harga obat seenaknya sendiri berikan sanksi, peringatan, bahkan penutupan sementara," katanya.

Bambang Krebo juga berharap Pemprov Jateng dan Pemkab/Pemkot menyediakan obat dan vitamin yang dibutuhkan masyarakat secara gratis.

Menurutnya, program jogo tonggo hendaknya diterapkan bukan hanya untuk menjaga orang keluar masuk wilayah, dan mengawasi warga yang positif Covid-19. Namun juga menyalurkan obat dan vitamin yang dibutuhkan masyarakat.

PPKM Darurat ditetapkan pemerintah pusat karena angka kasus positif Covid-19 terus naik. Karenanya dia meminta seluruh elemen pemerintahan daerah di Jateng mulai eksekutif, legislatif, hingga yudikatif mendukung aturan tersebut.

Dia juga meminta kebijakan yang diambil pemerintah pusat tersebut juga didukung seluruh elemen masyarakat bersama Pemprov Jateng.

Ia mengajak semua elemen pemerintahan kompak dan serius dalam melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jateng pada 3-20 Juli 2021.

Agar penerapan PPKM Darurat bisa tegas, dia meminta peran aktif Satpol PP bersama TNI, Polri, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di provinsi dan kabupaten/kota dimaksimalkan dalam upaya penegakan protokol kesehatan di masyarakat.

Baca Juga: Gagahnya Benteng Vastenburg Solo yang Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19

Dikatakannya, jika tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah, dikhawatirkan klaster baru akan terus muncul dan semakin banyak warga yang terpapar Covid-19.

"Sedangkan rumah sakit sudah penuh dan tidak bisa menampung. Jumlah tenaga kesehatan juga terbatas. Jika kondisi ini terus terjadi, masyarakat akan menyalahkan pemerintah karena pelayanan kesehatan kurang maksimal," ungkapnya yang meminta apotek tak menaikkan harga obat semaunya atau akan ditutup. ***

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah