Biaya Haji Tinggi dan Harus Dikoreksi, Yudi Indras Senggol Persoalan Kemiskinan

- 13 Februari 2023, 08:29 WIB
Anggota DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto menyebut kebijakan lockdown 7.000 RT jangan hanya pencitraan
Anggota DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto menyebut kebijakan lockdown 7.000 RT jangan hanya pencitraan /Dok. Pribadi Yudi Indras

PORTAL JEPARA - Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto meminta Kementerian Agama tidak asal-asalan menaikkan biaya haji. Mentang-mentang haji adalah syariat, umat Islam ditarik dengan harga yang terlalu tinggi dan membiayai hal-hal atau kegiatan dengan tidak efisien.

Anggota Komisi E DPRD Jateng ini mengkorelasikan ibadah haji ini dengan kondisi pandemi Covid-19. Tak hanya itu, cukup banyak jamaah haji yang menyatakan diri siap berangkat namun dengan dana pas-pasan.

"Jangan lupa, masyarakat sedang berjuang usai pandemi. Angka kemiskinan Jateng juga masih tinggi. Ibadah haji itu harus didorong, namun jangan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeruk uang rakyat dengan hal-hal yang tidak perlu serta tak efisien," kata Yudi Indras Wiendarto, Senin 13 Februari 2023.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Kemenag, disebutkan harga kasur tempat tidur jamaah haji naik 6 kali lipat pada tahun lalu, padahal dari segi kualitas tak beda jauh. Hanya beda ukuran. Kebijakan "bisnis" pemerintah Atab Saudi juga harus diantisipasi.

Terlebih lagi soal gelang haji yang harganya dinilai tak masuk akal kelipatanya jika dibandingkan harga asli. Sehingga vendor barang tersebut jadi sorotan.

Yudi mengatakan, Kemenag dan BPIH harus benar-benar efisien dalam pelaksanaan ibadah haji. Maka diketahui kegiatan yang wajib dan mana yang bukan.

Dengan dipilah-pilah maka, akan diketahui besaran anggaran yang wajib dikeluarkan jamaah haji dan dana yang sebenarnya tidak diperlukan untuk syarat wajib ibadah haji.

Yudi Indras mengingatkan jika saat ini jumlah penduduk miskin di Jateng masih cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat jumlah penduduk miskin Jateng per September 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,86 juta jiwa. Mengalami kenaikan sebesar 26,79 ribu orang di banding Maret 2022.

Sebagai informasi, setelah terjadi pengurangan kuota jamaah haji saat pandemi, kuota jamaah Jawa Tengah pada 2023 kembali normal yaki berjumlah 29.008 orang.

Halaman:

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x