Isu Pasien Sengaja Dibikin Covid-19 Oleh Rumah Sakit, Begini Jawaban Satgas

- 22 Juni 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi isu rumah sakit sengaja membuat Covid-19 pasien yang datang.
Ilustrasi isu rumah sakit sengaja membuat Covid-19 pasien yang datang. /Dok. Humas Kab Kudus.



PORTAL JEPARA - Banyak unggahan di media sosial yang menyebut rumah sakit sengaja membuat Covid-19 pasien yang datang. Pendapatan dan insentif dana dari APBN menjadi alasan munculnya isu tersebut.

Info perihal rumah sakit sengaja membuat Covid-19 pasien yang datang itu sudah tersebar di masyarakat baik secara mulut ke mulut maupun media sosial.

Maka, tak ayal info rumah sakit sengaja membuat Covid-19 pasien yang datang itu turut mempengaruhi keinginan dan keberanian masyarakat saat akan periksa ke rumah sakit.

Baca Juga: Pakar UGM Sebut Covid-19 di Wilayahmu Bisa Makin Parah, Ini Sebabnya

Mendengar hal itu, Jubir Satgas Covid-19 UNS (Universitas Sebelas Maret)  Surakarta memberikan tanggapan. Isu soal pasien yang sengaja di-Covid-kan oleh pihak rumah sakit (RS) adalah satu dari sekian banyak informasi menyesatkan yang beredar di masyarakat.

Mereka yang mempercayai isu ini, menuduh pihak RS sengaja mencari untung untuk mendapatkan insentif dari pemerintah.

Namun, setelah ditelusuri langsung kepada si pembuat klaim cerita soal pasien yang sengaja di-Covid-kan agar pihak RS mendapat insentif dari pemerintah hanya berasal dari “katanya” tetangga, teman, atau saudara.

“Apakah RS akan dapat (uang/ insentif)? Tidak. RS hanya untuk mengelola pasien Covid-19 dan saat meninggalnya saja. Tidak ada yang lain. Sehingga jangan dianggap RS akan mendapat uang banyak karena meng-Covid-kan,” tegas Jubir Satgas Covid-19 UNS (Universitas Sebelas Maret)  Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto sebagaimana dikutip dari laman resmi UNS, Selasa 22 Juni 2021.

Baca Juga: Update Pasien di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Jepara Pagi Ini

Tonang mencontohkan dalam beberapa kasus orang yang meninggal, padahal sebelumnya tidak terindikasi atau tidak dinyatakan positif Covid-19, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak rumah sakit ternyata positif Covid-19.

Selain itu, dalam kebanyakan kasus pasien yang meninggal karena Covid-19, ternyata setelah ditelusuri pasien yang bersangkutan juga memiliki komorbid atau penyakit penyerta, seperti gula, asma, jantung, hipertensi, dan ginjal.

Dengan adanya komorbid, Dokter Tonang mengatakan faktor tersebut dapat memperburuk kondisi pasien yang juga sedang positif Covid-19.

“Contohnya, biasanya ada orang rutin memeriksakan diri hipertensi ke dokter tapi kali ini dia sakit ke rumah sakit kok meninggal karena Covid-19, padahal dia (sakit) jantung. Kebetulan sekarang kena Covid-19 dan meninggalnya karena paduan antara jantung dan Covid-19,” ujar Tonang.

Ia mengimbau masyarakat, khususnya di Kota Surakarta, agar tidak menanggapi isu soal rumah sakit yang sengaja membuat Covid-19 pasien yang datang karena menyesatkan. ***

Editor: Endro Anung S

Sumber: UNS Solo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah