PORTAL JEPARA - Mahasiswa UIN Profesor Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto pakai bahasa ngapak saat sosialisasi prokes pada pedagang pasar.
Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto Pakai Bahasa Ngapak sebagai bahasa ibu wilayah Purwokerto Banyumas dan sekitarnya, menjadikan sosialisasi lebih enak diterima para pedagang.
Belasan Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto mengenakan almamater masuk ke pasar-pasar dan mendatangi kerumunan orang di pinggir jalan.
Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto lalu memberikan sosialisasi prokes pada mereka, sebagai jawaban tantangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk ikut turun membantu pemerintah dalam penanganan pandemi.
Baca Juga: Pemuda di Semarang Pilih Jadi Petani Milenial, Jaga Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid
Aksi mereka dilakukan di Pasar Manis Purwokerto dan di sepanjang jalan raya depan pasar tersebut. Di tempat itu, mereka mengedukasi pedagang dan pembeli yang abai pada protokol kesehatan.
Menggunakan bahasa ngapak, para mahasiswa itu sambil guyon menyadarkan pedagang, pembeli dan masyarakat yang ada di sana.
"Ramane, biyunge (bapak ibu). Aja klalen maskere dinggo (jangan lupa maskernya dipakai). Aja diplorotna (maskernya jangan diturunkan). Kaya kuwe kan gagah," kata mereka.