Ganjar Pranowo Ngakak Bareng Seniman Komedian Jogja, Saat MK Kabulkan Gugatan Usia Cawapres Gibran

17 Oktober 2023, 22:00 WIB
Ganjar Pranowo Ngakak Bareng Seniman Komedian Jogja, Saat MK Kabulkan Gugatan Usia Cawapres Giibran. /Dok Portal Jepara

PORTAL JEPARA - Isu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan batas usia capres/cawapres sedang panas-panasnya. Hampir semua politisi sibuk membicarakan isu itu.

Adalah nama Gibran Rakabuming Raka yang namanya dikaitkan dengan gugatan atas usia caapres dan cawapres yang dikabulkan MK.

Lantas seperti apa sikap Ganjar Pranowo terkait putusan MK yang kabulkan gugatan atas usia capres cawapres, terutama peluang nama Gibran.

Baca Juga: Pujian Dennis Wise saat Hokky Caraka Starter Timnas Indonesia Senior di Kualifikasi Piala Dunia

Ganjar Pranowo rupanya tak mempersoalkan putusan MK itu. Ganjar justru terlihat santai sambil gojekan bareng bareng seniman Jogja di rumah seniman gaek Jogja, Butet Kertaradjasa.

Pasca putusan MK dibacakan, Senin (16/10/1023) siang, Ganjar bersilaturahmi ke rumah Butet Kertaradjasa dan bersua dengan belasan seniman dan budayawan Jogja lainnya.

Seperti Slamet Rahardjo, Marwoto, Den Baguse Ngarso, Bambang Heras, Ong Hary Wahyu, Kus Indarto, Encik Krisna hingga Ndaru Ndarboy dan puluhan seniman lainnya.

Baca Juga: Penuh Emosional dan Inspiratif, Ini 3 Momen Ganjar Pranowo Bersama Penyandang Disabilitas

Ganjar yang tiba Jogja sekira pukul 20.00 WIB langsung disambut Butet. Pelukan dua sahabat lama itu membuat suasana begitu hangat.

"Mas Butet sehat kabarnya? Sudah lama nggak ketemu," sapa Ganjar.

Butet menjawab dengan senyum dan mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja. Ia kemudian mengajak mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk ke rumahnya dan memamerkan sejumlah lukisan hasil karyanya.

"Ini ada yang baru mas Ganjar, lukisan ini saya buat hanya dengan satu kata yakni Nusantara. Ini hasil dzikir saya yang berisi harapan untuk negeri ini. Nanti sebentar lagi mau dipamerkan," jelasnya menunjukkan lukisan banteng pada Ganjar yang terbuat dari tulisan kata Nusantara.

Baca Juga: PSIS Semarang Pinjamkan Jorry Guruh dan Aqsha Saniskara ke Persik Kendal

Ganjar menyusuri lorong demi lorong rumah Butet dan melihat banyak lukisan serta karya seni lainnya. Setelah cukup lama, ia sampai di ruang tamu dan langsung disambut antusias para seniman lainnya.

"Berhubung mas Ganjar sudah datang, ayo makan dulu. Ayo mas, sudah dimasakkan istri saya," ajak Butet.

Ganjar kemudian mengambil makanan yang disajikan. Wajahnya begitu sumringah karena aneka menu yang ada membuat selera makannya langsung meningkat. Ada sambel terong petai, ikan wader, ikan asin jambal dan lainnya.

Baca Juga: Jateng Helat 409 Kali Gerakan Pangan Murah, Omzet Tembus Rp27,5 Miliar

"Wah top banget ini. Ini yang selalu bikin kangen. Sambal terong petai masakan istri mas Butet paling top," ucap Ganjar.

Obrolan-obrolan ringan disertai canda tawa mewarnai pertemuan itu hingga larut malam. Obrolan semakin seru dengan penampilan Encik Khrisna dan Ndarboy yang tampil dengan lagu terbaiknya. Ganjar dan para seniman nyanyi dan joget ambyar bareng di sana.

"Jadi pertemuan malam ini hanya pertemuan biasa. Sama sekali tidak ada maksud apapun apalagi syukuran hasil putusan MK, sama sekali enggak," canda Butet disambut tawa ger-geran Ganjar dan para seniman.

Baca Juga: Kirgistan Resmi Ikut Piala AFF 2024, Ini Untung dan Rugi Bagi Timnas Indonesia

Tak hanya obrolan santai, beberapa seniman dan budayawan Jogja juga menitipkan pesan pada Ganjar. Slamet Rahardjo misalnya, ia menitipkan pesan pada Ganjar untuk terus dekat dengan seniman dan budayawan dalam membangun negeri.

"Kalau dekat dengan seniman dan budayawan itu nggak ngawur. Nggak seperti sekarang, banyak yang ngawur. Tapi tenang, semakin mereka ngawur dan nggak jelas langkahnya, semakin mereka lucu. Ganjar pasti menang," ucap Slamet.

Ganjar sendiri mengatakan sangat senang bisa berdiskusi dengan para seniman Jogja. Menurutnya, ia bisa ngobrol lepas, menumpahkan segala perasaan tanpa terbatas sekat dan jabatan hanya ketika bertemu dengan para seniman itu.

"Saya itu selalu rindu suasana seperti ini. Istilahnya di sini itu gojekan kere, dan tempat mas Butet ini paling asoy untuk ngobrol bareng para seniman dan budayawan yang hebat-hebat ini," ucapnya.

Tak hanya banyolan tanpa arti, banyak wejangan yang ia dapatkan dari para seniman dan budayawan itu. Pesan moral, pesan kenegaraan dan lainnya disampaikan dengan bahasa yang tak menggurui.

"Ya meski kesannya cengengesan, namun substansinya dapat sekali. Pesan dan wejangan disampaikan lewat bahasa ala seniman, penuh sanepo dan harus menggunakan hati untuk memahaminya. Ya suasana seperti ini yang selalu bikin bahagia," katanya.(aam)***

Editor: Wahyudi Dwi Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler