Alga Coklat Disebut Berpotensi Jadi Antivirus

- 26 September 2021, 23:25 WIB
ILUSTRASI. Alga Coklat Disebut Berpotensi Jadi Antivirus
ILUSTRASI. Alga Coklat Disebut Berpotensi Jadi Antivirus /Instagram.com/@amanahherbal



PORTAL JEPARA - Tanaman Alga Coklat atau Ecklonia Cava disebut berpotensi sebagai antivirus.

Untuk itu, sejumlah mahasiswa UGM melakukan penelitian terkait Alga Coklat atau Ecklonia Cava sebagai antivirus yang sangat dibutuhkan dunia saat ini.

Mahasiswa UGM memanfaatkan Alga Coklat karena diketahui memiliki senyawa aktif yang bisa menghambat (menginhibisi) proses replikasi virus.

Ketua tim peneliti, Mumu Mujtahid Fatwa menyampaikan tergerak  meneliti alga coklat sebagai antivirus berawal dari keprihatinan akan wabah Covid-19 yang tak kunjung mereda, bahkan terus bermutasi dan memunculkan varian baru.

Baca Juga: Riset Mahasiswa UGM: Kampus Konsumen Isu Palestina

Sementara dari penelitian terdahulu oleh Park dan rekannya pada tahun 2013 mengenai bahan alam Ecklonia cava atau ganggang coklat memiliki senyawa aktif yang dapat menginhibisi proses replikasi dikarenakan terjadi interaksi dengan enzim 3CL(Pro) dari virus SARS-CoV.

“Mengetahui  terjadi persamaan susunan enzim dari SARS-CoV dengan SARS-CoV-2 kami melakukan studi interaksi senyawa aktif dari Ecklonia cava dengan protein target SARS-CoV-2 menggunakan metode molecular docking,” terangnya sebagaimana dikutip dari laman ugm.ac.id 22 September 2021.

Dalam menjalankan penelitian, Mumu bersama dengan rekan satu fakultasnya di MIPA UGM yakni Lusiana Dwi Setiya Rini, Anadea Salsabilla Rahma, serta Kintan. Mereka di bawah bimbingan Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng.

Pemilihan metode molecular docking dilakukan karena dapat melakukan prediksi efektivitas interaksi molekul secara komputasi. Langkah tersebut dapat mengurangi risiko kegagalan dan biaya yang diperlukan lebih sedikit.

Mumu menyebutkan bahwa alga coklat yang keberadaannya cukup melimpah di Indonesia ini telah diidentifikasi sebagai sumber senyawa bioaktif yang beragam dan memiliki potensi yang baik dalam bidang farmasi serta biomedis.

Alga jenis ini banyak diteliti karena efek medisinal dari komponen aktifnya yang meliputi carotenoid, fucoidan, dan phlorotannin.

Setelah melakukan pengelompokan beberapa senyawa aktif dari bahan tersebut sesuai dengan potensi inhibisi, diperoleh tiga kandidat yaitu eckol, 2-phloroeckol, dan dieckol yang digunakan dalam proses interaksi dengan protein target menggunakan metode molecular docking.

Hasil menunjukkan bahwa interaksi molecular docking molekul berhasil dilakukan dalam menghambat protein target 3CLPro SARS-CoV-2 dengan ligan kandidat yang meliputi eckol, 2-phloroeckol, dan dieckol menunjukkan afinitas tinggi terhadap binding pocket 3CLprotease SARS-CoV-2.

Baca Juga: Manfaat Jahe Kunyit Sereh: Anti kanker, Penuaan dan Kolesterol, Bikin Minuman Sehat

Free binding energy minimum yang diperoleh dari hasil redocking meliputi, -3,15 kkal/mol; -4,80; dan -6,94 kkal/mol. Dieckol memiliki free binding energy minimum, yaitu -6,94 kkal/mol, sehingga dapat dijadikan sebagai obat yang memiliki kesesuaian dengan obat antiviral dan antimalaria yang ada.

“Dieckol memiliki aktivitas inhibisi yang sangat baik, bukan hanya itu kami pun melakukan analisis dengan melakukan penyesuaian ikatan yang terlibat dengan obat antiviral dan anti malaria yang ada. Terjadi kemiripan yang merepresentasikan bahwa senyawa aktif tersebut dapat diteliti lebih lanjut dengan melakukan uji pre-klinis dalam memantau aktivitas inhibisi,” katanya.

Hal itu menjadi penelitian awal mahasiswa UGM perihal Alga Coklat atau Ecklonia Cava disebut berpotensi sebagai antivirus. ***

Editor: Endro Anung S

Sumber: ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah