Network
PORTAL JEPARA - Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan masalah anak-anak muda mau menikah tapi kok belum memiliki pekerjaan tetap.
Nasehat dari Ustadz Khalid Basalamah ini bukan hanya untuk anak muda yang mau menikah saja tapi juga bagi para orang tua.
Ada kata-kata Ustadz Khalid Basalamah yang wajib dicamkan, karena sesungguhnya ucapannya begitu berbeda dengan kebanyakan orang pada saat ini.
Pernikahan menjadi persoalan yang menarik dan selalu saja berkembang persoalannya sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Ingkari Janji Ini Bisa Dapat Pahala dan Tak Termasuk Munafik, Kata Ustadz Nur Kholid Syaifullah MTA
Saat ini banyak anak-anak muda yang hendak menikah tapi tidak berani berbicara pada orang tuanya.
Alasannya, orang tua memiliki standar atau tolok ukur materi kehidupan. Sehingga seringkali anak belum diperbolehkan untuk menikah.
Entah itu karena alasan belum lulus kuliah sehingga belum memiliki ijazah, belum punya pekerjaan tetap.
"Nanti nak tunggu dulu punya rumah, punya mobil. Umur berapa mau nikah? Sementara kebutuhan biologis tak bisa dibendung. jangan egois," kata Ustadz Khalid Basalamah sebagaimana video yang diunggah oleh akun youtube Dakwah Enthusiast, 30 Agustus 2018.
Padahal menurut Ustadz Khalid Basalamah tidak boleh seperti itu. Lantaran anak-anak muda memiliki karakter yang berbeda-beda.
Jika ada anak yang memiliki kebutuhan atau ketertarikan pada lawan jenisnya begitu besar, maka segerakan untuk menikah.
meskipun belum memiliki ijazah atau pekerjaan tetap tidak mengapa. lantaran hal itu akan lebih baik bagi si anak maupun orang tua.
Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan "Siapa yang membina anaknya sampai menikah maka baginya syurga". Artinya, tugas orang tua adalah sampai menikahkan anaknya.
Sementar abagi si anak kehidupan akan menjadi tenang. Ustadz Khalid Basalamah juga menyangkal jika sudah menikah maka sekolah akan terbengkalai.
Baca Juga: dr Aisah Dahlan: Coba Cek, Inilah Kebiasaan Suami Ketika Bangun Tidur
Justru sejumlah mahasiswa yang ia ketahui menikah saat kuliah, bisa lulusan dan ada yang berprestasi.
Ustadz Khalid Basalamah juga menyinggung ibu-ibu yang terkadang berbeda pendapat dengan suami dalam menikahkan anaknya.
"Misalkan, ayah tidak setuju (menikahkan dengan si A) maka si ibu ribu (karena setuju). Padahal Nabi menyuruh nikah dengan izin wali, yakni ayahnya," ujarnya.
Jika ayah tidak setuju, sebaiknya diterima. Jika dilaksanakan tanpa izin wali maka si ibu mesti siap-siap menyiapkan waktu ekstra untuk mengurusi anaknya saat terjadi masalah kedepannya.
"Fungsi wali adalah, biar si laki-laki (yang meminang) tahu jika di belakang wanita (yang dipinang) juga ada laki-laki yang melindunginya," tandas Ustadz Khalid Basalamah. ***
