Cerita ini berawal dari seorang ksatria wanita bernama Ratna Narekh yang menjadi lurah di sebuah desa dan menjadikan pelataran memuja sanghyang menjadi tempat pesta menari dan lainnya.
Desa ini bertempat di tengah alas Daha, Ratna Narekh sendiri merupakan murid dari seorang ksatria yang hidup pada zaman Prabu Airlangga, ia melarikan diri ketika sang guru ditaklukan oleh Mpu Barada.
Baca Juga: Jadwal, Link Live Streaming, Susunan Pemain Wolves vs Manchester City Liga Inggris Kamis 12 Mei 2022
Ia dan keempat murid lainnya melarikan diri, lari ke tanah Bali dan dirinya sebagai murid paling muda lari ke Timur Jawa.
Semuanya memisahkan diri supaya tidak terlacak. Ratna Narekh lari dengan membawa lontar yang berisi ilmu Kadigjayan untuk menaklukan para lelembut di sepanjang hutan Jawa Tengah sampai Timur.
Sejak penaklukan yang dilakukan oleh mpu Barada, Ratna Narekh tidak pernah muncul kembali.
Baca Juga: Nonton Halo The Series 2022 Episode 8 Sub Indo, Catat Jadwal Rilis dan Info Streaming Berikut Ini
Namun dikarenakan hidupnya terus mempelajari ilmu dari lontar tersebut, akhirnya sebagian cerita menyatakan bahwa Ratna Narekh hidup awet muda
Dia tidak pernah muncul lagi di tanah Jawa, sampai tiba suatu hari dia singgah di desa Wonokromo, yang kala itu dipimpin oleh seorang lurah yang sangat arogan kepada wanita.
Semua wanita dia goda termasuk para wanita bersuami. Suatu ketika sang lurah mendengar ada seorang wanita pendatang di warung di tengah desa (si Ratna Narekh).