Ki lurah mendatangi wanita tersebut dan menawarkan menginap di rumahnya dan Ratna Narekh menyetujuinya.
Pada malam ketika Ratna Narekh tertidur, Ki lurah dan kedua anak buahnya mencoba mengintip dan berniat cabul.
Namun karena kesaktian Ratna Narekh, begitu pintu dibuka, ki lurah terpental dan mati di tempat.
Sedangkan anak buahnya lari, tetapi segera terjatuh dan mati akibat ilmu kanuragan Ratna Narekh.
Sebagian kisah menyatakan Ratna Narekh menjilat darah laki laki yang tercecer di batu, dari situlah dia menjadi pengganti ki lurah memimpin desa tersebut.
Desa tersebut memiliki sebuah kolambyang ternyata pusat Gerbang Halus di utara Jawa, berlokasi di sekitar lereng Gunung Raung dan berdekatan dengan Alas Daha.
Sedangkan gerbang halus Selatan berada di salah satu pantai di selatan Jawa dengan ciri adanya sebuah batu karang besar, namun antara selatan dan utara memiliki hubungan baik.
Kolam air tersebut disebut sebagai tempat persinggahan Ibu Ratu Pantai Selatan jika beliau sedang bertamu ke Utara Jawa.
Ketika beliau pulang ke selatan, tempat tersebut dijaga oleh para panglima dan ksatria pantai selatan baik laki laki dan wanita.