China Berang Kapal Perusak AS Bawa Rudal Lewati Selat Taiwan: Resiko Perdamaian Terusik

- 23 Juni 2021, 14:09 WIB
China Berang Kapal Perusak AS Bawa Rudal Lewati Selat Taiwan: Resiko Perdamaian Terusik
China Berang Kapal Perusak AS Bawa Rudal Lewati Selat Taiwan: Resiko Perdamaian Terusik /Reuters/Mass Communication Specialist 3rd Class Declan Barnes

PORTAL JEPARA - Otoritas China berang saat kapal perusak Amerika Serikat (AS) dengan kekuatan rudal kendali lewati Selat Taiwan. Hal itu beresiko mengancam stabilitas perdamaian dengan Taiwan.

Tak hanya lewati, kapal perusak pembawa rudal kendali kelas Arleigh Berke USS Curtis Wilbnur itu juga transit di Selat Taiwan. Membuat China bereaksi resiko perdamaian terusik.

China menuding langkah Amerika Serikan (AS) menggunakan trik lama dengan melewati ketegangan  zona sensitif di Selat Taiwan itu.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS berdalih jika kegiatan kapal perusak rudal kendali AS melakukan transit rutin Selat Taiwan pada hari Selasa 26 Juni 2021 sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga: Duterte Bakal Penjara Warga Filipina yang Tolak Vaksin

“Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan pasukan mereka memantau kapal itu sepanjang perjalanannya dan memperingatkannya.

"Pihak AS sengaja memainkan trik lama yang sama dan menciptakan masalah dan mengganggu hal-hal di Selat Taiwan," katanya.

Ini "sepenuhnya menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah pencipta risiko terbesar bagi keamanan regional, dan kami dengan tegas menentang ini".

Baca Juga: Italia Segera Hapus Peraturan Pakai Masker di Luar Ruangan

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal telah berlayar ke arah utara melalui selat dan ‘situasinya seperti biasa’.

Kapal yang sama transit di selat sebulan yang lalu, mendorong China untuk menuduh Amerika Serikat mengancam perdamaian dan stabilitas.

Misi terbaru datang sekitar seminggu setelah Taiwan mengatakan 28 pesawat angkatan udara China, termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir, memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ), serangan terbesar yang dilaporkan hingga saat ini.

Insiden itu menyusul para pemimpin Kelompok Tujuh yang mengeluarkan pernyataan bersama yang memarahi China atas serangkaian masalah dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, komentar yang dikecam China sebagai ‘fitnah’.

Baca Juga: Timor Leste Minta China Datang Latih Angkatan Laut, Jengkel Aksi Sadap Australia

Angkatan Laut AS telah melakukan operasi semacam itu di Selat Taiwan setiap bulan atau lebih.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan yang demokratis tetapi merupakan pendukung internasional terpenting dan penjual senjata utama.

Ketegangan militer antara Taiwan dan Beijing telah meningkat selama setahun terakhir, dengan Taipei mengeluhkan China berulang kali mengirim angkatan udaranya ke zona pertahanan udara Taiwan. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah