Ganjar Pranowo Kritik PPKM Darurat, Gimana Pak Luhut Pandjaitan?

- 19 Juli 2021, 17:26 WIB
Ganjar Pranowo Kritik PPKM Darurat, Gimana Pak Luhut Pandjaitan
Ganjar Pranowo Kritik PPKM Darurat, Gimana Pak Luhut Pandjaitan /@luhut.Pandjaitan/Instagram



PORTAL JEPARA - Gubernur Ganjar Pranowo mengkritik konsep penanganan Covid-19 PPKM Darurat yang kini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.

Menurut Ganjar Pranowo, perpanjangan PPKM Darurat bisa dilakukan namun tidak dengan konsep seperti saat ini. Hal itu tentu juga sebagai masukan bagi Luhut Pandjaitan yang memimpin penanganan Covid-di masa PPKM Darurat.

Untuk Itu, Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat mendengarkan masukan masyarakat soal perpanjangan PPKM Darurat. Gimana Pak Luhut Pandjaitan?

Pada Senin 19 Juli 2021 ini, Ganjar Pranowo memimpin rapat penanggulangan Covid-19 di kantornya. Usai kegiatan, ia memberikan statemen sekaligus kritikan pada pemerintah pusat soal kebijakan PPKM Darurat.

Baca Juga: Kritik Pemerintah Pusat Soal Konsep PPKM Darurat, Ganjar Pranowo: Ya Berat!

Menurut Ganjar, dengan pola PPKM Saat ini, masyarakat terlalu berat. Kalau PPKM Darurat diperpanjang dengan pola yang sama seperti ini, masyarakat berat.

Maka pemerintah harus mendengarkan suara masyarakat. Sebab menurutnya, situasi saat ini membuat masyarakat semakin keberatan.

Ganjar mengusulkan, kalau PPKM Darurat akan diperpanjang, maka pemerintah harus mencari cara-cara yang lebih soft. Meskipun semua diperketat, namun tidak boleh seperti saat ini.

Umpama lanjut dia, warung dan restoran tetap boleh melayani makan di tempat. Dengan catatan, semua harus taat protokol kesehatan dan tidak boleh abai.

"Boleh saja warung melayani makan di tempat, asal taat prokes. Kalau melanggar dikasih peringatan, ngeyel ya ditutup. Tapi makannya bisa diatur, itu menurut saya lebih soft," jelasnya.

Dirinya mengatakan melihat sendiri bagaimana beratnya PPKM Darurat di kalangan pedagang kecil. Saat berkeliling sepedaan, ia melihat pedagang pecel di trotoar yang kebingungan karena tidak boleh melayani makan di tempat.

"Aku ya ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak. Kan kasihan, mereka ndak bisa kalau beli makanan kemudian di makan di tempat lain. Kan mereka orang yang kerjanya keliling," jelasnya.

Jadi menurutnya, jika PPKM Darurat diperpanjang, maka mungkin pemerintah memperbolehkan warung melayani makan di tempat dengan prokes yang ketat.

"Kalau mereka jualan di trotoar misalnya, yasudah makan di situ dikasih jarak dengan gambar silang-silang. Menurut saya itu kompromi yang bagus," ucapnya.

Untuk mall misalnya. Ganjar juga mengusulkan agar mall tetap boleh dibuka asalkan ketat. Kalau ada pengunjung yang tidak pakai masker dan tidak ada pembatasan jumlah pengunjung, maka langsung ditutup.

"Jadi itu sebenarnya cara-cara yang bisa dilakukan kalau mau diperpanjang. Karena jeritan masyarakat mengatakan itu berat," katanya.

Atau lanjut dia, pemerintah bisa tetap mengambil keputusan perpanjangan PPKM Darurat dengan model yang sudah ada seperti sekarang ini. Tapi harus ada upaya pendataan dan penyiapan kekuatan untuk membantu masyarakat tetap di rumah.

"Apa itu, ya bantuan. Ndak ada yang lain. Pilihannya hanya itu. Di luar itu saya kira akan ada respon yang mungkin sangat noise di publik," tegasnya.

Baca Juga: Jadwal Jam Buka Vaksinasi Gratis di Gradhika Kantor Gubernur Jateng, Tanggal Merah Libur

Disinggung terkait kesiapan Pemprov, Ganjar mengatakan sudah menyiapkan skenario refocusing. Namun pihaknya masih melihat kondisi di lapangan, karena bantuan dari pusat dan kabupaten sudah ada yang diberikan.

"Makanya saya ajak bicara kades/lurah serta Bupati/Wali Kota untuk menyiapkan refocusing. Kami sudah siapkan skenario itu. Ya memang berat sih, tapi mau tidak mau pemerintah harus siap," pungkas Ganjar Pranowo perihal PPKM Darurat yang dipimpin oleh Luhut Pandjaitan. ***

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah