Pemprov Jateng Ajak Santri Jihad Perangi Stunting

- 22 Oktober 2023, 16:35 WIB
Pemprov Jateng Ajak Santri Jihad Perangi Stunting.
Pemprov Jateng Ajak Santri Jihad Perangi Stunting. /Dok Prov Jateng

PORTAL JEPARA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk menggencarkan beragam program percepatan penurunan angka prevalensi stunting.

Salah satunya mengajak para santri untuk berjihad menangani persoalan stunting tersebut. Caranya, melalui sosialisasi dan edukasi tentang risiko pernikahan usia dini.

"Jihad adalah bagaimana upaya kita bersungguh-sungguh menghadapi masalah-masalah bangsa Indonesia. Termasuk stunting adalah masalah bangsa kita, sehingga kita harus berjihad menangani masalah stunting," ujar Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno dalam sarasehan "Jo Kawin Bocah Ben Ora Stunting" di Pendapa Kabupaten Demak, Minggu, 22 Oktober 2023.

Baca Juga: Dihadapan Kader PPP Ganjar Pranowo Cerita Sukses Baznas Jateng, Kita Terapkan di Tingkat Nasional

Sumarno menjelaskan, stunting atau gagal tumbuh kembang anak terjadi akibat beberapa faktor. Salah satunya adalah usia seseorang belum waktunya menikah, sehingga berpotensi melahirkan bayi dalam kondisi stunting. Hal itu terjadi karena kurangnya wawasan tentang gizi dan kesehatan sebelum menikah, saat hamil, hingga melahirkan.

Ia berharap, para santri yang telah selesai belajar atau keluar dari pondok pesantren lalu kembali ke masyarakat, dapat ikut menyosialisasikan program-program pemerintah dalam upaya penanganan stunting. Sebab, hingga saat ini tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui tentang penyebab dan bahaya stunting, serta pencegahannya.

"Jangan sampai adik-adik ini (peserta sarasehan) menjadi bagian yang berkontribusi terhadap stunting. Para pelajar dan santri yang merupakan generasi usia produktif, diharapkan tidak menikah pada usia dini," pinta Sumarno.

Baca Juga: Sudah Tobat, Napi Narkoba dan Pembunuhan Jadi Seniman Batik Tulis di Lapas Semarang

Dalam kesempatan tersebut, ia berharap peran para santri yang memang sudah punya dasar agama yang kuat, bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk perkawinan usia dini.

Halaman:

Editor: Wahyudi Dwi Hartanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x