Golkar Bukan Partai Pengusung Tapi Punya Capres, Zainudin Amali: Suarakan Airlangga Hartarto di 2024

26 Oktober 2021, 12:51 WIB
Golkar Bukan Partai Pengusung Tapi Punya Capres, Zainudin Amali: Suarakan Airlangga Hartarto di 2024 /Ambar Adi Winarso

PORTAL JEPARA - Kepala Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) DPP Partai Golkar Zainudin Amali menyatakan Golkar bukan lagi sebagai partai pengusung capres 2024.

Golkar di Pilpres 2024 sesuai hasil Munas memutuskan nama Airlangga Hartarto adalah capres dari Golkar.

Seluruh kader diminta suarakan nama Airlangga Hartarto di masyarakat sejak dini untuk pencapresan di 2024.

Baca Juga: Ini Kontak Lapor Pengaduan Teror Pinjol Ilegal, Polisi akan Tindak Langsung

Karenanya, secara khusus Zainudin Amali memberi perhatian pembekalan pemenangan Pemilu bagi kader Golkar Jateng.

"Hasil Munas pak Airlangga Hartarto Capres Golkar 2024, kita enggak lagi mengusung tapi punya sendiri," katanya, saat Rakornis Pemenangan Pemilu, DPRD Provinsi, Kabupaten Kota se Jateng, Senin 25 Oktober 2021, malam di Semarang.

Zainudin Amali menilai jika Jateng sebagai sentral awal kekuatan Jateng dalam pemenangan Pemilu 2024.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Capres 2024, Golkar Yakin Kuningkan Jateng

Pasalnya, kekuatan Golkar di Jateng sudah terbukti di 2019, dengan perolehan 12 kepala daerah dan wakil sebagai modal awal di 2024.

"Jika banyak orang mulai dari pinggir, kita dari tengah, artinya ditengah itu memberi kepercayaan yang tinggi," kata Zainudin Amali.

Zainudin Amali menerangkan, perlu pembekalan sejak awal dikarenakan ada perbedaan antara Pemilu 2019 dengan 2024.

Baca Juga: Lapas Tangerang yang Terbakar Jadi Sel Terpidana Maling Uang Rakyat Juliari Batubara

Pemilu 2024 bakal menjadi tantangan dengan atmosfer yang lebih terasa dibandingkan Pemilu 2019.

"2019 hanya dua pemilu serentak, yakni pilpres dan pileg, di 2024 ada tiga, pilpres, pileg, pilkada dalam hari yang sama," kata Menpora RI ini.

Perlu strategi khusus dalam memenangkan tiga gelaran pemilihan yang dilakukan dalam satu waktu tersebut.

Baca Juga: Lirik 'Kalo Ngana Rindu Coba Dengar Ni Lagu' Viral di TikTok Versi Original

Karenanya, Zainudin Amali membekali bagi kader Golkar Jateng strategi pemenangan untuk Pemilu 2024.

Salah satunya dengan meningkat popularitas dan elektabilitas capres hasil Munas Golkar yakni Airlangga Hartarto.

Berdasarkan hasil kajian internal partai, menunjukkan jika partai yang memiliki capres sendiri bakal mendapat keuntungan multiple di pileg.

Baca Juga: 28 Daftar Nama Artis Pemain IPA dan IPS GTV Lengkap, Dibintangi Sitha Marino, Arbani Yasiz, dan Kenzo Defras

Hal tersebut seperti yang terjadi pada PDIP pada 2019, mempunyai capres sendiri dan berdampak pula pada perolehan kursi legislatif.

Hal yang sama juga pada partai lainnya, meski kalah namun punya capres dan mampu menambah perolehan kursi legislatif.

"Siapa partai yang punya calon presiden, dia akan mendapat manfaat pemilu legislatif. 2024 Golkar bukan partai pengusung tapi memiliki capres sendiri," katanya.

"Kita konsentrasi mendukung calon presiden dari partai kita, maka kita akan terbawa legislatif nya," imbuhnya.

Zainudin Amali mengakui, jika popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto tidak setinggi calon lainnya berdasar survei eksternal berbagai pihak.

Maka, semua kader dari anggota DPR, DPRD, kepala daerah untuk membantu meningkatkan popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto.

"Beliau selaku Menko Perekonomian dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, tunjukan jika beliau telah berhasil bekerja menangani pandemi," katanya.

Selain itu, Zainudin Amali menyebut ada empat strategi khusus yang harus dijalankan oleh semua DPD Golkar di daerah guna memenangkan pemilu 2024.

Pertama, evaluasi audit struktur internal organisasi sampai tingkat bawah yakni Kelurahan dan desa.

"Dilihat di desa kepengurusannya masih ada apa enggak, segera benahi," katanya.

Kedua, selain mempertahankan basis pemenangan juga menggarap potensi suara basis milenial.

Di mana hasil survei pada 2019 ada 70 persen suara anak muda yang belum maksimal tergarap.

"Pemilih potensial itu banyak main di medsos, di era transformasi era digitalisasi, tidak ada lagi kampanye dangdutan atau bagi sembako," katanya.

Ketiga, Zainudin Amali mengajak kader harus terbiasa dengan media sosial. Semua kader terutama anggota DPR, DPRD kepala daerah dan pengurus harus punya akun medsos.

"Ini menjadi persyaratan. Itu harus dicek semua pengurus familiar dengan medsos," katanya.

Keempat, para wakil rakayat, pejabat dan pengurus Golkar untuk aktif bersuara di media massa.

"Sebagai sarana kritik membangun, jangan lemah tapi jangan overdosis, jangan semua dikomentari," katanya.***

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler