2,8 Juta Pengangguran di Indonesia Mengalami Hopeless of Job, Kebanyakan Lulusan SMP

20 Januari 2023, 17:33 WIB
2,8 Juta Pengangguran di Indonesia Mengalami Hopeless of Job, Kebanyakan Lulusan SMP /Tangkap Layar/desabanyurojo.magelangkab

 

PORTAL JEPARA - 2,8 juta pengangguran di Indonesia Mengalami Hopeless of Job atau tidak ada harapan untuk mendapatkan pekerjaan.

Dari total 8,4 juta jumlah pengangguran di Indonesia, sebanyak 2,8 juta atau 33,45% mengalami hopeless of job.

Dari 2,8 juta orang pengangguran tersebut terdapat 76,90% yang hanya berpendidikan lulusan SMP dan Tingkat dibawahnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru Januari 2023, Dibuka Posisi Untuk Content Creator, Sales Marketing Hingga Supervisor

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan kalau salah satu tantangan dalam penurunan pengangguran di Indonesia adalah pengangguran yang mengalami Hopeless of Job atau pengangguran yang merasa pesimis untuk bisa dapat kerja.

"Jadi karena tingkat pendidikan rendah, mereka tak memiliki harapan untuk memiliki pekerjaan. Ini mengindikasikan tingkat pendidikan mereka tak mampu menyiapkan mereka memasuki pasar kerja, baik pendidikan yang rendah maupun kompetensi mereka," kata Ida saat didaulat menjadi pembicara dalam Rakornas Forkopimda, Selasa 17 Januari 2023.

Baca Juga: Biaya Haji 2023 Diusulkan Naik Jadi Rp69 juta Per Jamaah, Menang Yaqut: Untuk Memenuhi Prinsip Keadilan 

Tak hanya Hopeless of Job saja, Menurut Ida Fauziyah ada beberapa faktor yang sekarang menjadi tantangan dalam upaya mengurangi pengangguran di Indonesia.

Salah satunya adalah adanya budaya baru dalam dunia kerja, Generasi Y dan Z yang masuk dalam dunia kerja cenderung menginginkan budaya kerja baru, misalnya nilai work life balance, pekerjaan yang bermakna dan worktainment (suasana kerja santai dan menyenangkan).

Faktor lain adalah digitalisasi yang membawa banyak perubahan dalam budaya kerja di masyarakat, seperti waktu yang fleksibel, bisa bekerja dimana saja dan hubungan antar individu dalam pekerjaan.

Baca Juga: Cuma Butuh Beberapa Hari Saja, Sabda Ahessa Berhasil Luluhkan Hati Wulan Guritno

Untuk kendala lainnya adalah tidak adanya ketidaksesuaian antara supply dan demand yang diakibatkan adanya digitalisasi yang membutuhkan keterampilan kerja. 

Menaker mengatakan, salah satu kunci untuk mengatasi pengangguran di pasar kerja yakni menciptakan pasar tenaga kerja yang inklusif. 

"Kemnaker telah membuat kebijakan Active Labour Market Policy (AMLP) untuk menciptakan pasar kerja yang inklusif dan penurunan pengangguran," jelas Menaker Ida. ***

Editor: Wahyudi Dwi Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler