GasLink akan digunakan oleh PT Garam sebagai bahan bakar dalam proses pengeringan garam, sehingga garam yang dihasilkan akan lebih sempurna.
Dalam proses pengeringan tersebut, PT Garam akan membutuhkan bahan bakar gas sekitar 40.000 M³ per bulannya.
Baca Juga: 17 Orang Perempuan Terpilih Sebagai Petugas Panwascam Kota Semarang
Penyediaan Gaslink akan dipasok oleh Gagas dengan mengandalkan sumber pasokan gas dari SPBG Ngagel, Surabaya.
Gaslink akan dikirimkan menggunakan Gas Transport Module (“GTM”) atau truk berisi gas bumi CNG dengan total kapasitas truk mencapai 1.000 m³.
Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan bahwa Gagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina akan memaksimalkan perannya sebagai penyedia energi berbasis gas bumi beyond pipeline untuk sektor industri, komersial hingga transportasi dalam negeri melalui Gaslink dan Gasku.
“Gagas akan menyediakan energi khususnya bagi pelanggan yang belum terjangkau oleh infrastruktur gas pipa," katanya.
Melalui infrastruktur gas pipa maka pelanggan akan mendapatkan efisiensi yang lebih besar dari penyaluran Gaslink oleh PGN.
"Skema ini yang nantinya akan kami terapkan untuk PT Garam. Saat ini PGN masih dalam tahap penyambungan Infrastruktur pipa gas ke lokasi pelanggan di Manyar, Gresik,” kata Hardiansyah.