Tiga Hari, Covid-19 di Jepara Tembus 810 Kasus Baru

- 22 Juni 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi tingginya lonjakan angka Covid-19 di Jepara.
Ilustrasi tingginya lonjakan angka Covid-19 di Jepara. /Instagram @pemkabmadiun



PORTAL JEPARA - Lonjakan kasus Covid-19 di Jepara sangat tinggi. Dalam tiga hari, Covid-19 Jepara tambah 810 kasus baru.

Catatan lonjakan kasus Covid-19 di Jepara itu terjadi pada 17-20 Juni 2021. Semula kasus Covid-19 tercatat 1.757 kasus menjadi 2.567 kasus.

Akibat lonjakan ini, Jepara juga mengungguli Kabupaten Kudus. Jepara kini menjadi wilayah di Jateng dengan kasus Covid-19 terbanyak.

Baca Juga: BAHAYA! Kalahkan Kudus, Jepara Peringkat 1 Kasus Aktif Covid-19 di Jateng

Sementara per Senin 21 Juni 2021 malam, data Pemkab Jepara (corona.jepara.go.id) menunjukkan  2.416 kasus aktif Covid-19. Terjadi sedikit penurunan meski tetap terbilang tinggi.

Sementara angka kematian karena Covid-19, rata-rata per hari lebih dari 15 orang. Bahkan pernah dalam sehari ada 24 warga Jepara yang meninggal dunia karena Covid-19.

Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  turun ke Jepara guna menekan angka Covid-19.

Baca Juga: Banyak yang Abai Prokes, Pimpinan DPRD Jepara Minta Tempat Isolasi Desa!

"BNPB itu mitra kerja Komisi VIII. Saya terus berkoordinasi dan minta BNPB turun ke Jepara. Karena Jepara itu tetangga Kudus yang sebelumnya sudah ditemukan varian Delta asal India. Kalau Jepara tidak segera ditangani maksimal kita khawatir kondisinya lebih parah dari Kudus," kata Abdul Wachid, Selasa, 22 Juni 2021.

Abdul Wachid berharap, keterlibatan aktif BNPB termasuk juga jajaran Pemprov Jateng, Kodam IV/Diponegoro maupun Polda Jateng dalam penanganan kasus Covid-19 di Jepara juga signifikan untuk menekan penyebaran dan kasus positif.

Abdul Wachid berkeyakinan jika kasus positif Covid-19 di Jepara lebih banyak dari yang dilaporkan. Sebab di lapangan, pihaknya menerima laporan jika banyak warga yang mengalami gejala mirip Covid-19 namun tidak memeriksakan diri ke rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya.

Baca Juga: Distributor Oksigen Ditelepon Ganjar Gara-Gara Stok di Rumah Sakit Jateng Menipis

Warga hanya mengkonsumsi obat dari warung atau apotek. Dan parahnya warga juga masih beraktivitas seperti biasa sehingga potensial menambah jumlah kasus.

"Upaya penanganan di Kudus bagus karena angka kasus bisa ditekan. Ini bisa diterapkan di Jepara. Kalau tidak, Pemkab Jepara bisa kewalahan jika trend kasus terus naik padahal kapasitas rumah sakit, sarana prasarana lain hingga SDM juga terbatas," jelasnya perihal lonjakan kasu Covid-19 di Jepara. ***

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah