Radio MTA, Dulu Pro Kontra Kini Sarana Dakwah Efektif

- 24 Juni 2021, 20:00 WIB
Studio radio MTA yang ada di Solo.
Studio radio MTA yang ada di Solo. /mtafm.com



PORTAL JEPARA - Ternyata radio MTA milik Yayasan Majlis Tafsir Al Quran menuai pro dan kontra saat pendirianya.

Sebagian warga Majlis Tafsir Al Quran menyatakan kurang sepakat dengan pendirian radio MTA dan sebagian lainnya menginginkan harus didirikan.

Namun dengan Keyakinan kuat bahwa radio MTA menjadi sarana dakwah efektif, Pimpinan Majlis Tafsir Al Quran saat itu Al Ustadz Ahmad Sukina tetap mewujudkannya.

Baca Juga: Sejarah Bankom Majlis Tafsir Al Quran, Teman Ngebrik dan Embrio Radio-TV MTA

Pendiri Bankom dan sekaligus Ketua Bankom MTA, Bambang Kiswanto menyampaikan memang terjadi pro dan kontra saat akan pendirian radio MTA.

"Bukan karena apa-apa, ada yang kurang sepakat karena khawatir nantinya memilih ikut pengajian lewat radio saja dan tak datang di pengajian Ahad Pagi," kata Bambang, pada saat siaran MTA TV yang disiarkan langsung melalui akun youtube resmi MTA TV, Kamis 24 Juni 2021.

MTA memang menyelenggarakan pengajian rutin yang digelar setiap hari Minggu Pagi. Peserta yang hadir pun ribuan.

Baca Juga: Ini Tim Sembilan, Perintis Bankom MTA Majlis Tafsir Al Quran

Jadi, sebagian warga MTA khawatir anggota MTA memilih menyimak pengajian melalui radio dan tak datang di lokasi.

Namun, menurut Bambang, Alasan itu tak terbukti. Meski radio MTA akhirnya berdiri namun justru peserta pengajian Minggu Pagi malah bertambah banyak.

"Sebelum ada radio MTA itu jumlah cabang ada 75 dan sekarang 600. Berapa kenaikannya?" ujarnya.

Menurutnya, radio MTA menjadi sarana dakwah yang efektif bagi masyarakat agar bertambah keimanan dan ketakwaannya pada Allah SWT. ***

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x